Ambon (Antara Maluku) - Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku Ocky Ganesia mengatakan pelajar merupakan salah satu segmen masyarakat yang perlu diberikan edukasi keuangan.
"Mulai dari siswa SD, SMP, SMA hingga Mahasiswa perlu didorong untuk mengenal dan memanfaatkan berbagai produk dan jasa bank. Sehingga akan meningkatkan tingkat literasi keuangan di kalangan generasi muda," katanya, di Ambon, Senin.
Menurut Ganesia, semakin banyak masyarakat terhubung dengan bank maka semakin terbuka peluang pemanfaatan potensi sektor produktif.
"Ini salah satu esensi dari keuangan inklusif untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap perbankan. Akses pelajar terhadap layanan jasa perbankan sebagai langkah awal mendorong mobilisasi tabungan dalam rangka pembiayaan pembangunan," katanya.
Keuntungan dan manfaat yang dipetik oleh pelajar jika menabung di bank adalah tumbuhnya kesadaran akan pentingnya perencanaan keuangan dan jiwa kewirausahaan dalam diri mereka sejak dini.
"Sejak dini pelajar diberikan pemahaman bahwa menabung di bank lebih aman dan mendapat imbalan jasa bunga," kata Ganesia.
Ia menambahkan, salah satu skema tabungan yang sesuai bagi pelajar adalah �TabunganKu�, tabungan tanpa biaya administrasi dengan persyaratan mudah.
"TabunganKu memiliki fitur yang sesuai dengan kebutuhan pelajar, dan ke depan Bank Indonesia juga akan menginisiasi kegiatan hari "Rajin Menabung" bagi pelajar," ungkap Ganesia.
Bank Indonesia, lanjutnya, juga sudah merancang kegiatan edukasi keuangan bagi kelompok masyarakat lainnya seperti pemuda, pengusaha kecil atau UMKM, kaum perempuan hingga kelompok produktif binaan lembaga keagamaan.
Kegiatan dilakukan melalui seminar atau sosialisasi maupun pelatihan dengan materi yang bukan hanya aspek funding atau penghimpunan dana namun juga mencakup aspek pembiayaan.
Materi skema kredit yang disampaikan adalah yang cocok bagi kelompok masyarakat sasaran termasuk kredit mikro dan kredit usaha rakyat (KUR).
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014
"Mulai dari siswa SD, SMP, SMA hingga Mahasiswa perlu didorong untuk mengenal dan memanfaatkan berbagai produk dan jasa bank. Sehingga akan meningkatkan tingkat literasi keuangan di kalangan generasi muda," katanya, di Ambon, Senin.
Menurut Ganesia, semakin banyak masyarakat terhubung dengan bank maka semakin terbuka peluang pemanfaatan potensi sektor produktif.
"Ini salah satu esensi dari keuangan inklusif untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap perbankan. Akses pelajar terhadap layanan jasa perbankan sebagai langkah awal mendorong mobilisasi tabungan dalam rangka pembiayaan pembangunan," katanya.
Keuntungan dan manfaat yang dipetik oleh pelajar jika menabung di bank adalah tumbuhnya kesadaran akan pentingnya perencanaan keuangan dan jiwa kewirausahaan dalam diri mereka sejak dini.
"Sejak dini pelajar diberikan pemahaman bahwa menabung di bank lebih aman dan mendapat imbalan jasa bunga," kata Ganesia.
Ia menambahkan, salah satu skema tabungan yang sesuai bagi pelajar adalah �TabunganKu�, tabungan tanpa biaya administrasi dengan persyaratan mudah.
"TabunganKu memiliki fitur yang sesuai dengan kebutuhan pelajar, dan ke depan Bank Indonesia juga akan menginisiasi kegiatan hari "Rajin Menabung" bagi pelajar," ungkap Ganesia.
Bank Indonesia, lanjutnya, juga sudah merancang kegiatan edukasi keuangan bagi kelompok masyarakat lainnya seperti pemuda, pengusaha kecil atau UMKM, kaum perempuan hingga kelompok produktif binaan lembaga keagamaan.
Kegiatan dilakukan melalui seminar atau sosialisasi maupun pelatihan dengan materi yang bukan hanya aspek funding atau penghimpunan dana namun juga mencakup aspek pembiayaan.
Materi skema kredit yang disampaikan adalah yang cocok bagi kelompok masyarakat sasaran termasuk kredit mikro dan kredit usaha rakyat (KUR).
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014