Brasilia (Antara Maluku) - Salah satu uskup ternama di Brazil angkat bicara mendukung pernikahan sah secara hukum bagi pasangan sesama jenis.

Pernyataan tersebut merupakan perubahan besar sikap gereja terhadap kebijakan pernikahan sesama jenis yang saat ini berlaku di Brazil.

"Harus ada dialog mengenai hak untuk hidup bersama di antara pasangan sesama jenis. Mereka membutuhkan dukungan legal dari masyarakat," kata Leonardo Steiner, sekretaris jenderal Konfederasi Kuuskupan Brazil dalam wawancara dengan harian O Globo yang disiarkan pada Kamis.

Brasil, yang merupakan negara dengan pemeluk Katolik terbesar di dunia, sebelumnya telah mengizinkan pernikahan sesama jenis sejak Mei 2013, saat sebuah pengadilan memutuskan bahwa pendeta tidak dapat menolak permintaan menikah dari pasangan berkelamin sama.

Namun pada saat itu, keuuskupan Brazil menentang keputusan pemerintah.

Kini, Steiner mengatakan bahwa gereja terus-menerus berevolusi.

"Sikap gereja tidak selalu sama dari waktu ke waktu. Kami mencoba mencari jawaban atas persoalan masa kini dengan menggunakan Injil sebagai kekuatan pencerah," kata uskup tersebut.

"Gereja selalu mencari cara untuk membaca tanda-tanda zaman, untuk menilai apakah kami harus berubah atau tidak. (Namun) kebenaran iman tidak akan berubah," kata dia.

Brazil belum mempunyai undang-undang pernikahan sesama jenis dan Stiner mengatakan bahwa salah satu alasan mengapa gereja menolak keputusan pengadilan tahun lalu adalah karena persoalan tersebut tidakpernah dibahas oleh parlemen.

Meskipun kebijakan gereja semakin inklusif, Brazil tetap merupakan tempat yang berbahaya bagi para gay.

Lebih dari 300 homoseksual, transeksual, dan waria dibunuh setiap tahunnya di negara tersebut. Pada tahun lalu angka itu mencapai 312--menurut data yang dikumpulkan oleh kelompok pembela hak asasi manusia Grupo Gay da Bahia yang menyatakan bahwa Brazil adalah negara paling mematikan bagi pasangan sesama jenis. (AFP)

Pewarta: GM.N Lintang

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014