Ambon (Antara Maluku) - Pengujian air laut yang dilakukan Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan (KPDL) Kota Ambon, menunjukkan kondisi Teluk Ambon tercemar logam berat kadmium (Cd) .

"Pengujian air laut yang dilakukan November 2013 menyatakan Teluk Ambon tercemar logam kadmium, hal ini berarti tingkat pemcemaran cukup memprihatinkan," kata Kepala kantor PDL Ambon, Lusia Izaak di Ambon, Senin.

Menurut dia, kadmium merupakan salah satu jenis logam berat yang berbahaya karena elemen ini beresiko tinggi terhadap pembuluh darah.

Kadmium berpengaruh terhadap manusia dalam jangka waktu panjang dan dapat terakumulasi pada tubuh khususnya hati dan ginjal. Secara prinsipil pada konsentrasi rendah berefek terhadap gangguan pada paru-paru, emphysema dan renal turbular disease yang kronis.

"Kadmium lebih mudah diakumulasi oleh tanaman dibandingkan dengan ion logam berat lainnya seperti timbal. Logam berat ini bergabung bersama timbal dan merkuri, yang memiliki tingkat bahaya tertinggi pada kesehatan manusia," ujarnya.

Lusia mengatakan, hasil pengujian tersebut pihaknya telah berkoordinasi dengan SPKD teknis untuk melakukan pengawasan.

SKPD teknis yang perlu melakukan pengawasan yakni dinas kebersihan, kelautan dan perikanan, pertanian dan kehutanan, Disperindag, Tata Kota serta Kesehatan.

"Kami telah menyampaikan hasil pengujian pencemaran teluk, dan melakukan intervensi program teknis guna meminimalkan dampak pencemaran," katanya.

Ia menjelaskan, logam berat masuk ke teluk diakibatkan beberapa faktor yakni pembuangan limbah galian C, sedimentasi laut akibat hujan, pestisida, hasil pembuangan oli bengkel dan kapal serta keramba laut.

Semua ini, lanjutnya, merupakan faktor penyebab. Karena itu pihaknya telah mengambil langkah pencegahan tidak diperkenankan dilakukan pembuangan limbah dan sisa kotoran lainnya ke laut.

"Kami telah minta dinas terkait untuk melakukan pengawasan sesuai tupoksi, karena Teluk Ambon merupakan aset kita bersama yang harus dipelihara bersama," kata Lusia.

Dia menambahkan, pengujian merupakan upaya untuk menyelamatkan teluk, jangan sampai generasi selanjutnya tidak dapat menikmati keindahan alam Ambon.

"Hal ini juga merupakan upaya meminimalisir pencemaran, jangan hanya aktivitas di darat diperhatikan tetapi juga kondisi bawah laut. Kami juga terus berkoordinasi dengan LIPI Maluku terkait penelitian dan pegujian teluk," ujarnya.

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014