Ambon (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Maluku Irjen Pol Lotharia Latif mengusulkan penataan dan pembersihan kapal-kapal karam yang tidak beroperasi di jalur laut Teluk Ambon untuk mencegah kesemrawutan dan mengantisipasi hal yang membahayakan.
"Sudah waktunya kita tata dan bersihkan jalur laut. Parkir kapal yang semrawut selain dapat membahayakan masyarakat, juga telah mengganggu keindahan perairan," kata Kapolda Maluku, di Ambon, Selasa.
Ia menyampaikan hal itu menanggapi peristiwa kebakaran kapal milik Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Ambon, di kawasan Tanjung Martha Alfons, Desa Poka, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, pada Kamis (10/8).
Menurut dia kapal-kapal yang parkir tidak beraturan ini diketahui merupakan kapal yang akan berlayar, maupun kapal barang bukti. Termasuk bangkai kapal yang sudah karam.
Kapolda berharap adanya pemetaan parkir kapal yang baik, sehingga selain tidak membahayakan lingkungan sekitar akibat limbah kapal yang terbuang ke laut, juga tidak merusak keindahan perairan.
Irjen Latif juga meminta adanya kepedulian semua pihak terkait, baik untuk menyelamatkan lingkungan sekitar, maupun menjaga keindahan perairan.
"Dalam waktu dekat kami akan melakukan rapat koordinasi dengan pemangku kepentingan terkait untuk membahas persoalan tersebut," katanya.
Kapolda akan mendorong agar semua pihak yang punya kepentingan terkait kapal-kapal tersebut segera melakukan penataan. Apabila masih dalam proses hukum segera dituntaskan dan diberikan kepastian hukum.
"Bila perlu lakukan lelang yang hasilnya langsung masuk ke negara, sehingga bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Ia juga berharap dengan pemetaan parkir kapal yang baik, selain dapat menghindari bahaya dari masyarakat, juga bisa menjadi tempat wisata.
"Dan yang paling utama, keindahan dan keselamatan pelayaran di Teluk Ambon dapat terjaga," kata Kapolda.
Terkait kebakaran kapal pada Kamis lalu, itu Kapolda berharap kejadian serupa tidak lagi terjadi. Sebab, hal itu akan dapat membahayakan masyarakat sekitar maupun biota laut. Termasuk mengganggu keindahan di perairan Teluk Ambon.
Sebelumnya kapal milik Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Ambon terbakar di pesisir pantai Desa Poka, Ambon, Maluku pada Kamis (10/8) sekitar pukul 15.00 WIT.
Menurut saksi mata sebelum terjadinya kebakaran, sempat melihat dua remaja sedang bermain di atas kapal dan tiba-tiba muncul kepulan asap dari bagian belakang kapal.
Warga yang melihat kejadian tersebut, langsung berupaya memadamkan api dengan alat seadanya. Petugas pemadam kebakaran yang tiba di lokasi juga langsung berupaya memadamkan api.