Para petani di Desa Wailoping, Kecamatan Seram Utara Timur, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku mengakui puluhan hektar padi terancam gagal panen akibat banjir pada Sabtu, (4/1) 2025.
"Keluhan para petani ini kami ketahui akibat tanggul penahan banjir di kawasan itu jebol akibat guyuran hujan lebat," kata Wakil Ketua DPRD Maluku Abdul Asis Sangkala di Ambon, Senin.
Menurut dia, para petani melalui wakil rakyat di DPRD provinsi meminta perhatian serius Dinas Pertanian bersama Balai Wilayah Sungai Maluku dapat melakukan penanganan darurat.
Karena selain sawah, rumah-rumah mereka juga turut terendam banjir dan mengalami kerusakan dalam musibah itu.
Untuk Distan Maluku, katanya, diharapkan dapat melaksanakan pendampingan kepada para petani serta melakukan penyemprotan, memanfaatkan informasi iklim untuk memperhitungkan kecukupan air hingga panen.
"Dinas ini juga diharapkan bisa melakukan upaya rehabilitasi lahan dan mendistribusikan ratusan kilogram bibit serta ribuan liter pupuk hayati cair bagi petani padi yang sawahnya terendam banjir," ucapnya.
Para petani ini juga mengaku mengambil modal Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari perbankan, sementara padi mereka terancam gagal panen dan pembayaran cicilan bank tetap jalan.
Sehingga Distan Maluku diharapkan bisa berkoordinasi dengan perbankan untuk mempermudah petani dalam membayar angsuran kredir secara mencicil.
Kemudian pihak BWS Maluku perlu melakukan pompanisasi, normalisasi saluran, hingga perbaikan irigasi dan tanggul yang jebol agar dampak banjir yang mengakibatkan kerugian gagal panen bisa diringankan.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2025