Ternate (Antara Maluku) - Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan Ternate, Maluku Utara (Malut), meminta para pemudik untuk berhati-hati saat berlayar, terutama bila menggunakan kapal berukuran kecil, meski pun saat ini cuacanya mulai membaik.

"Aktivitas pelayaran sudah mulai normal, tetapi para pemilik kapal dan para pemudik yang akan berlayar dari dan ke Ternate harus berhati-hati, jika kondisi cuacanya mulai tak baik agar tak memaksakan untuk berlayar," Kepala Seksi lalu Lintas KSOP Kelas II Ternate Rushan Muhammad mengatakan di Ternate, Sabtu.

Sebelumnya, Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan Ternate menghentikan seluruh aktivitas pelayaran sejak Senin siang karena hujan deras disertai angin kencang masih menyelimuti wilayah Ternate, dan ketinggian gelombang bisa membahayakan kapal, terutama yang berukuran kecil.

Ia menambahkan, pihaknya telah menghubungi petugas pelabuhan di daerah lainnya di Malut agar untuk sementara tidak mengizinkan kapal, terutama yang berukuran kecil untuk berlayar menuju Ternate karena kondisi gelombang di sekitar wilayah Ternate masih berbahaya.

Oleh karena itu, para pemudik terutama untuk berbagai pulau di Gane Barat, Jailolo, Oba dan sejumlah pulau-pulau lainnya yang menggunakan kapal berukuran kecil agar lebih waspada, dan tidak menggunakan kapal yang tak memiliki alat keselamatan.

Sehingga, saat ini, pihaknya telah menempatkan semua personelnya di baik di pelabuhan Ahmad Yani dan Pelabuhan Bastiong, pihaknya juga memperketat aktivitas pelayaran armada semut di sejumlah dermaga, salah satunya jika tak memiliki alat keselamatan akan dicabut izin operasional.

"Kami akan bertindak tegas untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, bahkan saat kapal akan berangkat akan diperiksa secara intensif semua persyaratan baru diizinkan berangkat jika memenuhi persyaratan untuk berlayar," ujarnya.

Ia juga meminta kepada nahkoda semua kapal penumpang yang beroperasi di perairan Malut untuk mewaspadai adanya cuaca ekstrim yang melanda perairan daerah ini.

Sebelumnya, pada Senin lalu, terjadi kecelakaan maut saat dua speedboat masing-masing bernama Kusu Bulan dan Guntur bertabrakan di perairan Sofifi, sehingga mengakibatkan tiga penumpang speedboat Guntur tewas dan satu lainnya hilang.

Ketiga penumpang speedboat Guntur yang tewas tersebut adalah Siti Aminah (35 tahun), Susi (27 tahun) dan Suwarno (40 tahun), sedangkan yang hilang Erna (28 tahun) warga asal Kota Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara. Keempat korban speedboat maut tersebut berencana mudik ke Jawa Timur.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014