Ambon (Antara Maluku) - Gubernur Maluku Said Assagaff mengatakan upaya membangun Maluku yang rukun, religius, damai, sejahtera, aman, berkualitas dan demokratis dijiwai semangat Siwalima berbasis kepulauan secara berkelanjutan memerlukan dukungan dari seluruh elemen masyarakat daerah ini.

Hal itu dikatakan Said saat menyampaikan pidato pertamanya sebagai gubernur untuk menyambut perayaan Idul Fitri 1435 Hijriah/2014, di Ambon, Minggu.

"Sukses menunaikan ibadah Puasa selama sebulan merupakan refleksi iman dalam membangun citra diri menjadi manusia yang utuh dan mampu hidup di dalam masyarakat," ujarnya.

Ia mengingatkan, menahan lapar, haus, dan berbagai bentuk hawa nafsu, tidak semata-mata untuk membentuk personalitas seorang pribadi muslimin dan muslimat, tetapi lebih dari itu membentuk entitas komunal yang lebih berkualitas.

Artinya di bulan Puasa, setiap pribadi muslim, siapa pun dia, dari latar belakang sosial apa pun, dilatih untuk menahan emosi, menahan lapar dan haus, menyelenggarakan shalat tarawih maupun melaksanakan sahur dan berbuka pun bersama-sama.

"Karena itu, Idul Fitri sebagai hari kemenangan menggambarkan bahwa kita tidak hanya berhasil menahan lapar, dahaga dan hawa nafsu, tetapi juga dalam memupuk solidaritas dan meningkatkan pelayanan sosial, sebagai salah satu bentuk perintah Allah dan Hadits Nabi," katanya.

"Kita patut bersyukur bahwa selama Ramadhan berlangsung, basudara semua telah menunjukan solidaritas yang tinggi, termasuk mengeratkan tali silaturahim dalam semangat hidup orang basudara," tambahnya.

Hal itu, menurut Said, terlihat dalam hal menjaga keamanan, kedamaian dan kesantunan hidup beragama yang terbangun selama ini.

"Saya percaya, bahwa gaya seperti itu telah menunjukkan kualitas kehidupan beragama yang semakin hidup di tanah raja-raja ini," katanya menegaskan.

Ia juga mengungkapkan bahwa kebersamaan yang telah terjalin itu akan menjadi modal penting untuk menyukseskan event gerejawi nasional pada 2015 di Provinsi Maluku yakni Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi).

"Event ini akan menjadi event bersama masyarakat Maluku, baik umat Islam, Kristen, Hindu dan Budha. Keberagaman dan pluralitas di daerah ini telah terbukti dan teruji pada event MTQ nasional pada 2012 dengan menjadi bagian dari entitas kebudayaan orang-orang Maluku yang harus terus hidup rukun dan damai dalam situasi dan kondisi apapun," katanya.

Dalam kesempatan itu, Gubernur.juga menekankan tekad untuk menjadikan Maluku sebagai laboratorium kerukunan, di mana setiap orang yang ingin belajar bagaimana membangun kerukunan di tengah-tengah pluralitas dapat belajar di daerah ini.

Pewarta: Lexy Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014