Ambon (Antara Maluku) - Belasan korban luka-luka berat dalam bentrok antarkampung bertetangga di Desa Iha dan Luhu, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat dievakuasi ke Ambon.
"Mereka diangkut dengan speedboat menuju Pulau Ambon untuk mendapatkan perawatan medis," kata Kabid Humas Polda Maluku AKBP Hassan Mukadar di Ambon, Senin.
Kondisi korban luka parah akibat terkena sabetan parang, panah maupun tertembak ini kemungkinan dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Tulehu, atau langsung dirujuk ke RSUD Haulussy Ambon.
Menurut Kabid Humas, RSU Tulehu merupakan rumah sakit terdekat yang bisa dijangkau untuk memberikan pertolongan pertama bagi para korban.
"Tapi tidak menutup kemungkinan bisa dilarikan ke RSUD Haulussy yang memiliki jumlah dokter serta peralatan medis memadai," katanya.
Data awal yang dihimpun Humas Polda Maluku, jumlah korban luka di Iha sendiri mencapai 17 orang dan sekarang ini berkembang menjadi 42 orang.
"Ada 18 korban luka yang dibawa ke Ambon, sedangkan 24 lainnya menjalani rawat inap di Puskesmas setempat," katanya.
Polisi juga belum dapat memastikan apakah para korban luka yang terkena timah panas ini akibat penggunaan senjata organik atau senjata rakitan.
Bentrok antarkampung bertetangga Iha-Luhu ini terjadi sejak Senin, (4/8) pukul 05.30 WIT.
"Pemicunya diduga kuat akibat kematian seorang warga Iha bernama Juraid Puttuhena yang di sekitar Desa Luhu. Aparat keamanan saat ini sedang berupaya melerai bentrokan tersebut," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014
"Mereka diangkut dengan speedboat menuju Pulau Ambon untuk mendapatkan perawatan medis," kata Kabid Humas Polda Maluku AKBP Hassan Mukadar di Ambon, Senin.
Kondisi korban luka parah akibat terkena sabetan parang, panah maupun tertembak ini kemungkinan dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Tulehu, atau langsung dirujuk ke RSUD Haulussy Ambon.
Menurut Kabid Humas, RSU Tulehu merupakan rumah sakit terdekat yang bisa dijangkau untuk memberikan pertolongan pertama bagi para korban.
"Tapi tidak menutup kemungkinan bisa dilarikan ke RSUD Haulussy yang memiliki jumlah dokter serta peralatan medis memadai," katanya.
Data awal yang dihimpun Humas Polda Maluku, jumlah korban luka di Iha sendiri mencapai 17 orang dan sekarang ini berkembang menjadi 42 orang.
"Ada 18 korban luka yang dibawa ke Ambon, sedangkan 24 lainnya menjalani rawat inap di Puskesmas setempat," katanya.
Polisi juga belum dapat memastikan apakah para korban luka yang terkena timah panas ini akibat penggunaan senjata organik atau senjata rakitan.
Bentrok antarkampung bertetangga Iha-Luhu ini terjadi sejak Senin, (4/8) pukul 05.30 WIT.
"Pemicunya diduga kuat akibat kematian seorang warga Iha bernama Juraid Puttuhena yang di sekitar Desa Luhu. Aparat keamanan saat ini sedang berupaya melerai bentrokan tersebut," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014