Ambon (Antara Maluku) - Gubernur Maluku, Said Assagaff, menjenguk korban pertikaian antarwaga desa Iha dan Luhu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) yang sedang menjalani perawatan intensif di RSUD dr.M. Haulussy dan RSU Alfatah, di Ambon, Jumat.
Gubernur Said didampingi Kadis Kesehatan Maluku, Ike Pontoh dan sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lainnya menjenguk korban luka pertikaian dua desa bertetangga tersebut sambil memastikan biaya perawatan ditanggung pemerintah.
"Kami juga memfasilitasi korban yang terpaksa harus dirujuk ke rumah sakit di luar daerah dan hingga saat ini sudah tiga orang," ujarnya.
Karena itu, jalani pengobatan intensif oleh tim medis agar secepatnya sembuh dan sekembali ke masing - masing desa hendaknya memotivasi sesama warga agar tidak mudah terprovokasi karena akhirnya bertikai dengan korban, baik meninggal, luka maupun rumah serta fasilitas umum/ sosial terbakar.
"Serahkan penanganannya kepada aparat keamanan yang pasti menegakan hukum terhadap siapa pun yang memprovokasi atau mendalangi sehingga terjadi pertikaian," kata Gubernur.
Kapolres SBB, AKBP. Syahbuddin Nasution menyatakan, belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka pertikaian antarwarga desa Iha dan Luhu.
"Kami tetap memproses hukum siapa pun yang diduga memprovokasi sehingga terjadi pertikaian. Hanya saja, pengendalian stabilitas keamanan diprioritaskan agar tidak lagi bertikai," ujarnya.
Apalagi, suasana dukacita masih dirasakan keluarga korban meninggal dari dua desa bertetangga sebanyak tujuh orang.
Begitu pun, sejumlah korban terluka masih menjalani perawatan intensif di dua rumah sakit di Ambon dan tiga lainnya dirujuk ke Jakarta.
"Terpenting stabilitas keamanan telah dikendalikan sambil tim dari Polda Maluku didukung Polres SBB melakukan investigasi `akar masalah` yang memicu terjadinya pertikaian agar tidak terulang lagi," tandas Kapolres.
Sebelumnya, Kapolda Maluku, Brigjen Pol. Murad Ismael menyatakan, tim masih mengintensifkan investigasi guna mengungkapkan akar masalah pertikaian antarwarga desa Iha dan Luhu.
"Investigasi masih dilakukan dan jangan dipolitisasi karena meresahkan masyarakat yang datanya tidak sesuai fakta," katanya.
Kapolda berjanji akan menyampaikan kepada masyarakat akar masalah pertikaian di dua desa bertetangga tersebut bila tim investigasi selesai melakukan tugasnya.
"Jadi jangan dipolitisasi dengan informasi yang katanya - katanya karena dikhawatirkan memicu emosional warga dua desa tersebut," ujarnya.
Pertikaian antarwarga Iha dan Luhu mengakibatkan tujuh orang meninggal, 95 luka berat/ ringan, satu unit rumah maupun sejumlah ruangan kelas salah satu sekolah terbakar.
Gubernur Jenguk Korban Pertikaian Iha-Luhu
Jumat, 8 Agustus 2014 13:39 WIB