Ambon (Antara Maluku) - Anak-anak di Maluku meminta Pemerintah provinsi setempat untuk menciptakan kondisi keamanan kondusif sehingga mereka dapat menempuh pendidikan di berbagai tingkatan dengan aman dan nyaman.

"Kami meminta Pemerintah Provinsi Maluku serta jajaran TNI dan Polri untuk bekerja bersama menciptakan kondisi keamanan kondusif, sehingga program pendidikan dapat berjalan lancar, aman dan nyaman," kata 10 perwakilan anak saat peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2014 di Ambon, Selasa.

Peringatan HAN tahun 2014 di Ambon dilaksanakan berbarengan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-69 provinsi Maluku yang jatuh pada 19 Agustus dan dihadiri Gubernur Maluku Said Assagaff.

10 perwakilan anak dari tingkatan sekolah dasar (SD) hingga SMA dan sekolah menengah kejuruan (SMK) tersebut juga meminta pemerintah untuk menyelesaikan konflik antarwarga yang masih terjadi di beberapa wilayah di Maluku, seperti Seith-Negeri Lima (Pulau Ambon) dan Iha-Luhu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).

Menurut mereka kondfik antarwarga di dua wilayah itu juga berdampak anak-anak seusia mereka tidak dapat bersekolah dengan baik, apalagi bangunan sekolah di Desa Iha-Luhu ikut dibakar saat konflik terjadi.

Perwakilan anak juga meminta Pemprov mengalokasikan anggaran pendidikan yang cukup, terutama untuk biaya pendidikan kepada anak-anak kurang mampu, agar dapat menempuh pendidikan hingga tamat.

Menjawab permintaan perwakilan anak tersebut, Gubernur Said menegaskan, pihaknya telah membangun koordinasi bersama jajaran TNI/Polri untuk menyelesaikan konflik yang terjadi pada beberapa wilayah di Maluku.

Pemprov Maluku bersama untur TNI/Polri juga ikut menjamin suasana kondusif di seluruh wilayah Maluku, agar proses belajar- mengajar para siswa dapat berjalan lancar, aman dan nyaman.

Menyangkut biaya pendidikan, Gubernur menegaskan, terus ditingkatkan dari tahun ke tahun, di mana saat ini telah dialokasikan pendidikan gratis 12 tahun bagi semua anak di Maluku.

"Pemerintah Pusat juga telah mengalokasikan anggaran yang cukup guna menunjang penyelenggaraan pendidikan di daerah ini, baik melalui beasiswa kepada siswa miskin maupun bantuan operasional sekolah (BOS), di mana penyalurannya diawasi ketat agar tepat sasaran," katanya.

Gubernur berjanji melaksanakan 10 permintaan anak Maluku yang disampaikan dalam peringatan tersebut secara bertahap selama lima tahun masa kepemimpinannya (2014-2009) bersama wagub Zeth Sahuburua.

"Semua permintaan anak Maluku ini akan kami laksanakan secara bertahap, sehingga berdampak dunia pendidikan Maluku semakin maju dan berkualitas dalam kurun lima tahun mendatang," katanya.

Ditambahkan, program pembangunan Maluku lima tahun mendatang yang dituangkan dalam visi dan misi Gubernur-Wagub yakni menjadikan Maluku yang rukun, aman, sejahtera, damai dan berkualitas.

"Katong (kita) ingin bangun Maluku yang rukun, aman, sejahtera, damai dan berkualitas, agar masyarakat Maluku tidak tertinggal dari daerah lain di Indonesia," katanya.

Gubernur Said juga menyatakan mendukung program pendidikan yang dicanangkan Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon yakni jam belajarnya malam hari, di mana hal ini juga perlu mendapat dukungan semua komponen masyarakat di ibu kota provinsi Maluku.

"Saya berharap program pendidikan yang telah dicanangkan Pemkot Ambon mendapat dukungan penuh komponen masyarakat terutama para orang tua, agar tingkat pendidikan di daerah ini terus meningkat dari tahun ke tahun," ujarnya.

Para orang tua juga diingatkan untuk memperhatikan pergaulan anak-anak baik dilingkungan tempat tinggal, sekolah maupun di tengah-tengah masyarakat, agar tidak mudah terjerumus dalam pergaulan negatif dan yang salah arah.

Pewarta: James F. Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014