Ambon (Antara Maluku) - Pemerintah Kota Ambon dan Internasional Human Service (IHC) Hamamatsu melakukan sosialisasi program belajar dan bekerja di Jepang.

Sosialisasi diikuti ratusan siswa kelas tiga SMA dan sederajat, orang tua dan guru sebagai upaya mempersiapkan siswa mengikuti program belajar di Jepang.

"Sosialisasi dilakukan sebagai peluang bagi para siswa Ambon untuk melanjutkan pendidikan di Jepang ,dengan pendekatan belajar sambil bekerja," kata Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, Selasa.

Menurut dia, program belajar sambil bekerja merupakan tindak lanjut penjajakan kerja sama Ambon-Kyoto yang digagas ikatan pelajaran mahasiswa dan alumi indonesia-Jepang serta yayasan kemanusiaan IHS yang bergerak di bidang pendidikan yakni bea siswa pelajar.

"Salah satu agenda yang kita bicarakan adalah pendidikan untuk siswa SMA mengambil program S1 di Jepang secara khusus di Kyoto," katanya.

Richard mengatakan, sosialisasi tersebut akan dilanjutkan dengan mekanisme pendaftaran dan tahapan seleksi untuk tahun 2015.

"Saya berharap tahun ini atau tahun depan, ada siswa Ambon yang lulus seleksi dan dapat mengikuti pendidikan di Jepang. Apa yang dilakukan saat ini akan menjadi parameter bagi siswa dan orang tua," ujarnya.

Ia menjelaskan, penawaran kerja sama telah diterima Wali Kota Kyoto guna penjajakan kerja sama beberapa bidang di antaranya pendidikan, ekonomi, budaya dan teknologi.

"Wali Kota Kyoto menginginkan kerja sama bukan dalam bentuk kota kembar tetapi hubungan mitra kerja atau partnership city, yang dimulai dengan beasiswa pendidikan," katanya.

Pihaknya, kata Richard berupaya membuka kesempatan kerja sama dengan berbagai negara guna pengembangan dan peningkatan kesejahteraan Kota Ambon.

"Semakin banyak peluang penjajakan kerja sama, semakin baik dan positif untuk menarik perhatian masyarakat dunia melihat potensi yang ada di Ambon untuk pengembangan selanjutnya," ujarnya.

Ditambahkannya, kerja sama kota bersaudara yang telah terjalin selama ini antara Ambon-Vlisiingen dan Ambon-Darwin dapat menjadi contoh bagi negara lain dalam menjajaki peluang kerja sama.

"Kepercayaan dan partisipasi masyarakat merupakan faktor utama, guna terwujudnya ketentraman dan kedamaian, sehingga bukan hanya tamu dan wisatawan lokal melainkan dari mancanegara datang ke Ambon untuk berinvestasi," kata Richard.

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014