Ambon (Antara Maluku) - Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) Stasiun Ambon mengabadikan musisi Hawaiian terkenal asal Maluku, George de Fretes, sebagai nama auditoriumnya.
"Lagu Loved Ambon karya George de Fretes sangat menggugah rasa nasionalisme, dan kerap diudarakan oleh RRI," kata Direktur Utama RRI Niken Widiastuti saat meresmikan penamaan Auditorium George de Fretes RRI Ambon, Kamis.
Penamaan auditorium tersebut merupakan salah satu acara yang menandai selesainya pemugaran Kantor LPP RRI Ambon.
Niken berharap penghargaan kepada pakar musik saksofon dan steel guitar (gitar baja) itu tidak hanya dalam bentuk penamaan ruang auditorium tetapi juga pengadaan program khusus musik hawaiian yang saat ini semakin meredup diterjang musik pop.
"Mungkin teman-teman di RRI Ambon bisa membuat program khusus seperti itu agar nama George de Fretes dan kepiawaiannya dalam bermusik bisa terus dikenang," katanya.
Dalam acara itu, yang dihadiri sejumlah pejabat daerah termasuk Asisten I Gubernur Maluku Angky Renyaan, RRI Ambon juga memberikan cinderamata kepada seorang keturunan George de Fretes, Johanis de Fretes.
Dalam sambutannya, Angky Renyaan yang mewakili Gubernur Maluku menyatakan RRI Ambon diharapkan dapat terus mengemban tugas-tugas memberikan informasi yang akurat dan mencerdaskan masyarakat.
"Di tengah persaingan media massa yang semakin ketat sekarang ini, RRI Ambon diharapkan tetap dapat menjalankan tugas dan fungsinya," katanya.
Sementara itu, Johanis de Fretes mengatakan dirinya saat ini masih mengumpulkan informasi dan data tentang George de Fretes.
"Masih banyak yang hilang. Orang banyak bahkan mungkin tidak tahu bahwa George de Fretes meninggal dunia di daerah kumuh di California, Amerika Serikat," katanya.
George de Fretes lahir di Bandung pada tanggal 23 Desember 1921. Ia anak dari pasangan Anton Balthasar de Fretes seorang tentara KNIL (Koninklijke Nederlands Indische Leger atau Tentara Kerajaan Hindia-Belanda) dan Carolina Tersemas.
Belajar musik secara otodidak, kemampuan George bermain gitar baja diakui sebagai yang terbaik pada masanya. Selama berkarier, ia membentuk kelompok musik The Royal Hawaiian Quintet (1938) yang kemudian menjadi The Royal Hawaiian Minstrels.
George juga membentuk Orkes Keroncong Suara Istana pada masa pendudukan Jepang yang melarang musik Hawaiian dan Amerika. Ia juga berkolaborasi dengan musisi Belanda, The Tielman Brothers.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014
"Lagu Loved Ambon karya George de Fretes sangat menggugah rasa nasionalisme, dan kerap diudarakan oleh RRI," kata Direktur Utama RRI Niken Widiastuti saat meresmikan penamaan Auditorium George de Fretes RRI Ambon, Kamis.
Penamaan auditorium tersebut merupakan salah satu acara yang menandai selesainya pemugaran Kantor LPP RRI Ambon.
Niken berharap penghargaan kepada pakar musik saksofon dan steel guitar (gitar baja) itu tidak hanya dalam bentuk penamaan ruang auditorium tetapi juga pengadaan program khusus musik hawaiian yang saat ini semakin meredup diterjang musik pop.
"Mungkin teman-teman di RRI Ambon bisa membuat program khusus seperti itu agar nama George de Fretes dan kepiawaiannya dalam bermusik bisa terus dikenang," katanya.
Dalam acara itu, yang dihadiri sejumlah pejabat daerah termasuk Asisten I Gubernur Maluku Angky Renyaan, RRI Ambon juga memberikan cinderamata kepada seorang keturunan George de Fretes, Johanis de Fretes.
Dalam sambutannya, Angky Renyaan yang mewakili Gubernur Maluku menyatakan RRI Ambon diharapkan dapat terus mengemban tugas-tugas memberikan informasi yang akurat dan mencerdaskan masyarakat.
"Di tengah persaingan media massa yang semakin ketat sekarang ini, RRI Ambon diharapkan tetap dapat menjalankan tugas dan fungsinya," katanya.
Sementara itu, Johanis de Fretes mengatakan dirinya saat ini masih mengumpulkan informasi dan data tentang George de Fretes.
"Masih banyak yang hilang. Orang banyak bahkan mungkin tidak tahu bahwa George de Fretes meninggal dunia di daerah kumuh di California, Amerika Serikat," katanya.
George de Fretes lahir di Bandung pada tanggal 23 Desember 1921. Ia anak dari pasangan Anton Balthasar de Fretes seorang tentara KNIL (Koninklijke Nederlands Indische Leger atau Tentara Kerajaan Hindia-Belanda) dan Carolina Tersemas.
Belajar musik secara otodidak, kemampuan George bermain gitar baja diakui sebagai yang terbaik pada masanya. Selama berkarier, ia membentuk kelompok musik The Royal Hawaiian Quintet (1938) yang kemudian menjadi The Royal Hawaiian Minstrels.
George juga membentuk Orkes Keroncong Suara Istana pada masa pendudukan Jepang yang melarang musik Hawaiian dan Amerika. Ia juga berkolaborasi dengan musisi Belanda, The Tielman Brothers.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014