Ambon (Antara Maluku) - Arkeolog Syahruddin Mansyur dari Balai Arkeologi Ambon meminta masyarakat Kabupaten Seram Bagian Barat menjaga lokasi Situs Benteng Harden-Bergh yang terletak di Kecamatan Hoamoal.

Syahruddin Mansyur di Ambon, Selasa, megatakan bahwa Benteng Harden-Bergh perlu dijaga dan dirawat karena merupakan situs arkeologi yang berkaitan dengan periode awal kedatangan bangsa Eropa di Maluku.

"Diharapkan masyarakat setempat tidak melakukan aktivitas yang dapat merusak struktur benteng, karena menurut informasi penduduk, sekitar dua tahun yang lalu ada penggalian di lokasi benteng menyebabkan rusaknya struktur tangga yang ada di lokasi itu," katanya.

Syahruddin mengatakan Harden-Bergh adalah benteng peninggalan Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC). Saat ditemukan oleh timnya ketika menelusuri jejak peninggalan perdagangan gelap cengkih abad ke-16 di Jazirah Hoamoal pada Juni 2014, kondisi bangunannya hanya tersisa bekas pondasi berbentuk segi empat, di mana pada bagian tengah terdapat tangga.

Oleh karena itu, terkait dengan aspek pelestariannya, lokasi salah satu tinggalan arkeologi yang berkaitan dengan periode awal kedatangan bangsa Eropa di Maluku tersebut, harus segera diproteksi dari upaya pengerusakan oleh pihak-pihak yang tidak berkepentingan.

"Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat, Pemerintah Provinsi Maluku dan Balai Pelestarian Cagar Budaya yang berkedudukan di Ternate harus melakukan koordinasi terkait dengan pengamanan lokasi tempat struktur benteng itu berada," katanya.

Lebih lanjut Syahruddin mengatakan, berdasarkan data pictorial Belanda pada 1644, Benteng Harden-Bergh merupakan tipe bangunan pertahanan atau redoubt, berbentuk persegi panjang dan berlantai dua, pada sisi samping bangunan terdapat tangga sebagai akses menuju ke lantai dua.

Dalam dokumen tersebut juga disebutkan bahwa Benteng Harden-Bergh berada dalam satu komplek dengan beberapa bangunan lain yang dikelilingi pagar.

"Masih dibutuhkan kajian untuk penyingkapan struktur benteng, ini harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak terjadi kerusakan pada struktur benteng. Diduga benteng ini memiliki ruangan bawah tanah karena ada struktur tangga," katanya.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014