Ambon (Antara Maluku) - Puluhan pasien penderita campak yang masuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cendrawasih Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, tertangani secara baik, sehingga diharapkan tidak ada korban jiwa atas kasus itu.

"Penyakit campak ini memang menyerang sejumlah desa di Kepulauan Aru sejak awal Agustus 2014, namun kami berharap dapat menangani secara baik," kata Direktur RSUD Cendrawaih dr. Johan Gonga yang dihubungi dari Ambon, Selasa.

Jumlah pasien yang menjalani rawat inap sejak awal Agustus ada di atas 30-an orang dan umumnya mereka berasal dari desa-desa terdekat di Dobo yang juga ada penderitanya.

Menurut dokter Johan, sekitar delapan penderita campak yang dilaporkan meninggal dunia itu umumnya berada di desa-desa yang sangat jauh, seperti Mariri Mar dan Tungtuwatu.

"Penanganannya secara komprehensif di desa-desa ada pada Dinas Kesehatan, dan kami di rumah sakit selalu siaga untuk memberikan perawatan medis terhadap pasien yang masuk," katanya.

Penyakit campak (Rubeola) atau juga disebut Campak sembilan hari merupakan suatu infeksi virus yang sangat menular.

Kondisi ini bisa terlihat dengan adanya tanda-tanda demam, batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata atau konjungtiva) dan ruam kulit.

Dia menjelaskan, penularan infeksi terjadi karena menghirup percikan ludah penderita campak dan penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu dua hingga empat hari sebelum timbulnya ruam kulit dan empat hari setelah ruam kulit ada.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014