Ambon (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Ambon menemukan satu kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) rubela di negeri Hative Kecil, Kecamatan Sirimau.
"KLB rubella terjadi karena cakupan imunisasi yang rendah melindungi anak di tahun 2018 yakni belum mencapai 70 persen, sehingga kekebalan kelompok belum terbentuk," kata Kepala dinas Kesehatan kota Ambon, Wendy Pelupessy, Senin.
Mengantisipasi KLB, dilakukan imunisasi ulang bagi warga di beberapa RT di negeri Hative Kecil.
Imunisasi akan menyasar anak usia 9 bulan sampai 12 tahun yang akan dilakukan di posyandu, paud, hingga siswa kelas 6 SD.
"Rubella merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang dapat menyerang anak-anak dan remaja, karena itu kita lakukan vaksin ulang guna proteksi individu, membentuk kekebalan kelompok dan proteksi lintas kelompok," katanya.
Diakuinya, cakupan imunisasi yang rendah membuat campak berpotensi untuk menjadi wabah dalam suatu daerah.
Imunisasi dasar dan tambahan sangat diperlukan anak-anak terutama di masa pandemi COVID-19, cakupan imunisasi memang sangat rendah.
"Khusus pemberian imunisasi pada kelompok usia tertentu atau anak, dapat membatasi penularan kelompok usia dewasa dan orang tua," katanya.
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) dalam rangka pekan imunisasi dunia akan dilaksanakan pada Mei 2022 , yakni imunisasi tambahan dengan pemberian satu dosis imunisasi campak rubella yang diberikan kepada anak umur 9 bulan sampai 12 tahun.