Ambon (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku Tenggara (Malra) mengemukakan bahwa angka Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) polio di daerah itu mencapai 90,4 persen dari 100 persen target nasional.
“Untuk wilayah Kei Besar, IDL sebesar 85 persen dan untuk Puskesmas Elat sendiri sebesar 80 persen,” kata Penjabat Bupati Malra Jasmono usai pelaksanaan imunisasi di Malra, Rabu.
Dia mengungkapkan sejak awal 2024 sampai dengan saat ini belum ada laporan indikasi penyakit polio di Maluku Tenggara. Namun, dalam ketentuan di bidang kesehatan, bila terdapat satu kasus saja, maka dianggap sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
Ia menjelaskan bahwa penyakit polio disebabkan oleh virus dan penyebarannya sangat cepat. Pada periode Juni 2024 sudah terjadi kasus di Sumatera, Jawa dan Papua.
Sehingga melalui berbagai kesempatan, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan dan seluruh jajaran pemerintah daerah termasuk Pemerintah Provinsi Maluku dan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara, diwajibkan untuk melakukan Imunisasi Polio secara serentak dengan sasaran anak usia 0-7 Tahun.
“Peningkatan kekebalan tubuh anak-anak kita melalui kolaborasi imunisasi harus dilakukan, karena dampak yang diakibatkan bukan hanya dalam jangka pendek, namun juga masa depan generasi bangsa 10 hingga 20 tahun mendatang,” kata Jasmono.
Selain itu dalam upaya mengantisipasi dan menekan penyebaran virus polio, pihaknya juga mencanangkan Rumah Sakit Elat sebagai lokus pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024, yang digelar secara serentak di seluruh Indonesia.
“Penetapan lokus Elat, selain bertepatan dengan rencana pelaksanaan bakti sosial bersama Kementerian Sosial RI yang akan dilaksanakan mulai hari ini, juga sebagai upaya peningkatan akses layanan kesehatan dan perhatian yang besar terhadap Pulau Kei Besar,” katanya.
Dia berharap seluruh rangkaian program itu dapat mengantisipasi risiko kejadian luar biasa polio di Maluku khususnya Maluku Tenggara.*