Ambon (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku mengintegrasikan berbagai program literasi untuk meningkatkan pendidikan dan kualitas sumber daya manusia (SDM) di daerah itu.
“Hal ini agar pelaksanaan segala program literasi dapat berjalan lebih efektif dan terukur, mulai dari penyediaan sarana, pengembangan materi literasi, hingga penguatan SDM pendukung,” kata Wakil Gubernur Maluku Abdullah Vanath dalam Pekan Literasi Provinsi Maluku di Kota Ambon, Jumat.
Integrasi program literasi yang dilakukan Pemerintah Provinsi Maluku mencakup penyatuan berbagai inisiatif agar lebih terarah dan berdampak luas.
Berbagai instansi terkait, seperti Dinas Perpustakaan dan Kearsipan serta Dinas Pendidikan, disinergikan untuk merancang kegiatan bersama, mulai dari penyediaan sarana membaca di sekolah, desa, dan ruang publik, hingga penguatan perpustakaan daerah berbasis digital.
Ia menjelaskan kolaborasi juga dibangun dengan komunitas literasi, perguruan tinggi, media, dan sektor swasta untuk mendukung pelatihan, penyediaan buku, dan pengembangan konten kreatif.
Selain fokus pada literasi baca tulis, kata dia, program ini memperluas cakupan ke literasi digital, media, informasi, dan keuangan untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi dinamika zaman.
“Seluruh upaya tersebut dirancang sebagai program berkelanjutan yang terus dievaluasi untuk memastikan kualitas pendidikan di Maluku semakin meningkat,” katanya
Ia menilai literasi menjadi kunci dalam membangun SDM unggul dan berdaya saing global.
Dengan mengintegrasikan berbagai program literasi, Pemprov Maluku berharap, dapat meningkatkan minat baca, literasi digital, dan literasi informasi bagi generasi muda.
"Kami ingin anak Maluku memiliki kemampuan yang relevan dengan perkembangan zaman sehingga mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional," katanya.
Kegiatan Pekan Literasi juga menjadi kesempatan memperkuat kolaborasi antara pemerintah, dunia pendidikan, komunitas literasi, dan sektor swasta dalam membangun ekosistem literasi yang inklusif dan berkelanjutan.
Berbagai kegiatan digelar, seperti lokakarya penulisan kreatif, pameran buku, diskusi literasi, dan lomba membaca cepat yang diikuti pelajar dan mahasiswa dari berbagai daerah. Para pegiat literasi dan tokoh masyarakat turut dilibatkan untuk menggerakkan budaya membaca di tingkat akar rumput.
