Ambon (Antara Maluku) - Uskup Diosis Amboina, Mgr PC Mandagi, MSc menyatakan, Musyawarah Nasional (Munas) para Pastor Projo Indonesia (Unindo) XI akan dilaksanakan di Ambon, Ibu kota Provinsi Maluku, karena daerah ini dinyatakan sudah aman dan damai.

"Munas Unindo XI dilakukan untuk meningkatkan persaudaraan dan kerasulan para imam diosesan seluruh Indonesia dalam pelayanannya bagi umat dan masyarakat," kata Uskup Mandagi, di Ambon, Senin.

Menurut Uskup, Munas Unindo yang dilaksanakan di Ambon ini mau menunjukan secara istimewa bahwa daerah ini sudah dalam kondisi aman dan damai, karena konflik berdarah beberapa tahun lalu dapat diatasi dengan baik oleh masyarakatnya sendiri bersama pemerintah dan aparat keamanan.

"Maluku daerah penuh kedamaian, memang masih saja terjadi konflik kecil-kecilan, namun dengan mudah diatasi dan cara yang paling jitu untuk mengatasi konflik adalah melalui dialog, khususnya antarumat beragama, karena kekerasan tidak dapat diselesaikan dengan kekerasan," katanya.

Munas Unindo XI di Ambon, lanjut Uskup, mau menyatakan secara istimewa bahwa kerukunan antarumat beragama Islam, Protestan, Katolik, Hindu dan Budha sangat harmonis. Begitu juga kerukunan dengan pemerintah dan aparat keamanan.

"Saya berterima kasih kepada Umat Islam Kota Ambon, karena pelaksanaan Munas Unindo akan dilaksanakan di gedung Islamic Center, begitu juga kepada Umat GPM (Gereja Protestan Maluku) Hative Besar, Kota Ambon yang merelakan sebidang tanah untuk pendirian Patung St. Fransiskus Xaverius," ujarnya.

Uskup Mandagi menjelaskan, Hative Besar merupakan salah satu wilayah dimana St. Fransiskus Xaverius menginjakan kakinya pertama kali pada 14 Februari 1546 dan bersamaan dengan kegiatan Munas Unindo XI akan diresmikan pendirian patung dari tokoh misionaris ini.

"Pendirian Patung St. Fransiskus Xaverius untuk menegaskan kembali perjalanan Gereja Katolik di Indonesia yang berawal dari Maluku," katanya.

Lebih Lanjut dikatakan, Maluku merupakan sumber iman-iman projo karena dalam rentang waktu 20 tahun imam projo telah bertambah dari enam orang menjadi 65 orang.

"Sungguh luar biasa perkembangan jumlah iman projo di Keuskupan Amboina dan daerah ini merupakan lahan subur panggilan baik gembala Protestan maupun Katolik. Ini adalah berkat bagi orang Maluku karena Allah hadir di tengah-tengah umatnya," ungkap Uskup Mandagi.

Munas berlangsung 1-8 Oktober 2014, yang diikuti sebanyak 150 peserta dari 37 Keuskupan di Indonesia.

Hadir juga Duta Besar Vatikan Mgr Antonio Guido Filipazzi, Ketua Unindo Internasional Mgr Guiseppe Mogrin, para Uskup, Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama.

Sedangkan narasumber dalam kegiatan tersebut adalah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maluku, Idrus Toekan, Ketua Badan Pekerja Harian (BPH) Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM), Pendeta Jhon Ruhulessin, Uskup Diosis Amboina Mgr Mandagi.

Pewarta: Finus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014