Ternate (Antara Maluku) - Pemerintah Provinsi Maluku Utara masih kesulitan mengatasi pencurian ikan, di antaranya karena terbatasnya sarana operasional, sumber daya manusia dan dana untuk mengawasi seluruh perairan laut di daerah ini.

"Sarana operasi, sumber daya manusia dan dana yang tersedia belum memadai untuk memaksimalkan pengawasan seluruh wilayah perairan Malut yang sangat luas dari aktivitas pencurian ikan," kata Kadis Kelautan dan Perikanan Malut Buyung Rajilun di Ternate, Kamis.

Apalagi perairan Malut bagian Utara berbatasan langsung dengan perairan Filipina dan Samudera Pasifik, sehingga nelayan asing bisa dengan leluasa masuk menangkap ikan di perairan Malut, bahkan tidak jarang mereka sampai ke pulau-pulau kecil dan pesisir Halmahera.

Ia mengatakan, Pemprov Malut sebenarnya telah membentuk Satgas Penanggulangan Pencurian Ikan yang melibatkan berbagai instansi terkait, tetapi Satgas ini tidak bisa melaksanakan perannya secara maksimal karena keterbatasan sarana operasi, sumber daya manusia dan dana.

Oleh karena itu, Pemprov Malut sangat mengharapkan dukungan dari berbagai kementerian terkait di pusat untuk mengatasi pencurian ikan di perairan Malut, khususnya dalam penyediaan sarana dan dana operasional, karena kalau mengandalkan dana dari APBD Malut sangat terbatas.

Sementara itu Direktur Lembaga Pesisir dan Laut (Elsil) Kie Raha Thamrin Ali Ibrahim mengatakan, untuk mengatasi pencurian ikan di perairan Malut perlu pula melibatkan peran nelayan setempat, karena mereka setiap hari berada di laut.

Caranya para nelayan diberi bantuan kapal bertonase besar yang memungkinkan mereka bisa mencari ikan sampai ke perairan lepas pantai, yang selama ini menjadi sasaran para nelayan asing mencuri ikan.

"Kalau di perairan lepas pantai banyak nelayan lokal yang menangkap ikan, pasti nelayan asing tidak akan berani masuk mencuri ikan. Selama ini mereka bebas mencuri ikan karena jarang sekali nelayan lokal menangkap ikan di lokasi itu akibat tidak memiliki sarana penangkapan bertonase besar," katanya.

Malut selama ini diperkirakan mengalami kerugian ratusan miliar pertahun akibat pencurian ikan yang dilakukan nelayan asing, yang umumnya menggunakan sarana kapal dan peralatan tangkap yang modern.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014