Ambon (Antara Maluku) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku mengungkapkan satu penumpang perahu cepat yang tenggelam di perairan Kabupaten Maluku Barat Daya pada Sabtu (25/10), dinyatakan hilang dan hingga saat ini belum ditemukan.

Sekretaris BPBD Maluku, Kifly Wakanno di Ambon, Senin, mengatakan pencarian intensif terhadap korban tenggelamnya "speed boat" atau perahu cepat itu masih terus dilakukan.

Berdasar laporan yang diterima BPBD Maluku Barat Daya, perahu cepat yang memuat 40 penumpang itu tenggelam. Dari 40 orang penumpang, tiga orang dilaporkan hilang dan meninggal dunia, sedangkan 36 penumpang lainnya dinyatakan selamat.

Musibah terjadi saat perahu berlayar dari Kecamatan Wetang tujuan Tepa untuk mengikuti pelayaran kapal motor penyeberangan (KMP) ke Tiakur, Kecamatan Moa.

"Kapasitas perahu cepat itu sebenarnya hanya untuk 16 orang sehingga ada kelebihan muatan yang diduga menjadi penyebab tenggelamnya perahu itu," ujarnya.

Dia menyesalkan insiden musibah laut itu dimana penumpangnya adalah para peserta seleksi CPNS.

"Musibah telah terjadi dan mengakibatkan korban jiwa, makanya semua pihak harus mematuhi ketentuan pelayaran," tegas Kifly.

Ia menyebutkan petugas berwenang harus menegur dan menghentikan layanan jasa transportasi jika ada pelanggaran atas ketentuan yang ada termasuk kapasitas muatan.

"Masyarakat juga harus memperhatikan kelayakan perahu dan kondisi pelayaran sebelum memanfaatkan jasa perahu cepat tersebut," kata Kifly.

Ia menyebutkan posisi Kabupaten Maluku Barat Daya dekat dengan negara tetangga Timor Leste yang wilayahnya mengarah ke Samudera Pasifik sehingga kondisi perairan harus benar-benar diperhatikan.

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014