Ambon (Antara Maluku) - Mika Ganobal (36), seorang warga Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku, yang mempertahankan hutan adat melalui gerakan "Save Aru" masuk nominasi lima besar sebagai penerima piagam penghargaan Nelson Mandela Awards tahun ini.

"Penghargaan ini dilakukan melalui voting yang diselenggarakan di seluruh dunia, dan ada lima nominator masing-masing dari perwakilan Swiss, Mesir, Liberia, India dan Indonesia dinobatkan sebagai penerima piagam Nelson Mandela Awards," kata Mika di Ambon, Rabu.

Pria yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan mengabdi di Kantor Kecamatan Aru Tengah Benjina ini mengakui tidak menyangka akan menerima sebuah penghargaan internasional seperti itu.

Menurut dia, tujuan utama perjuangan ini bukan untuk mencari popularitas dan tidak pernah terbayangkan akan mendapat penghargaan tersebut, namun motivasinya hanya satu yakni menyelamatkan Aru dari ancaman pengrusakan hutan.

"Tujuan kita adalah bagaimana daerah ini diselamatkan bukan hanya ketika alamnya rusak sehingga mengancam kelansungan hidup seluruh warga, tetapi upaya pelestarian hutannya harus dilakukan sejak dini," katanya.

Dirinya juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat Aru yang masih mempertahankan apa yang menjadi haknya dari Warialau sampai Batu Goyang karena ini merupakan sebuah penghargaan internasional.

Dengan adanya pengharagaan tersebut, Mika juga mengajak semua pihak, khususnya generasi muda di Kabupaten Kepulauan Aru untuk tetap berkarya melihat berbagai persoalan yang terjadi.

"Ini sebuah motivasi untuk mendorong kita sebagai masyarakat adat Aru sebagai anak muda agar tetap berjuang dan berkarya karena masih terlalu banyak tanggung jawab yang harus kita lakukan, baik sebagai masyarakat adat maupun generasi muda," ujar pria beranak tiga ini.

Dia juga mengharapkan melalui penghargaan seperti ini menjadi motivasi bagi masyarakat Indonesia di tempat lain karena terjadi begitu banyak persoalan pembakaran hutan, pembalakan liar, atau ilegal loging.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014