Ambon (Antara Maluku) - Beberapa warga menyatakan pemadaman aliran listrik di Kota Ambon, Maluku, sejak awal Oktober 2014 bukan hanya masih berlangsung, tetapi semakin parah.

"Pada beberapa hari yang lalu pemadamannya tidak beraturan baik siang maupun malam anatara dua hingga tiga jam, namun sekarang ini sepanjang siang dan malam hari baru menyala lagi," kata J Lekatompessy, warga Dusun Westopong, Negeri Amahusu, Kecamatan Nusaniwe di Ambon, Kamis.

Sampai sekarang ini, lanjutnya, belum ada informasi dari PT PLN Cabang Ambon kapan aliran listrik kembali normal.

"Padahal beberapa hari yang lalu Manager PLN Cabang Ambon melakukan pertemuan dengan Pemerintah KotaAmbon dan sekaligus meminta maaf ke pemrintaht dan masyarakat yang terganggu pemadaman akibat mesin pembangkit di Desa Galala milik PLN maupun mesin yang disewa dari Wika. PLN. Seharusnya menyampaikan berapa lama lagi keadaan bisa dinormalkan," ujarnya.

Wali Kota Richard Louhenapessy sudah meminta PLN agar penyelesaian kerusakan yang dialami bisa dipercepat agar tidak berlarut-larut terjadi pemadaman, tetapi ternyata sampai sekarang belum ada perubahan malahan waktu pemadaman semakin lama.

Minggus, Warga RT.02/RW 01 Dusun Westopong mengatakan, lampu padam sudah tentu berpengaruh cukup besar bagi masyarakat terutama anak sekolah. Pelaku ekonomi juga tidak bisa berpoduksi pada siang hari sebab aliran listrik mati.

"Sebenarnya Pemerintah Provinsi Maluku maupun Kota Ambon harus terus mendorong PLN agar penyelesaian kerusakan pada mesin pembangkit di Desa Galala maupun Desa Poka agar memasuki bulan November sudah tidak ada lagi pemadaman aliran listrik," ujarnya.

Jusuf Latumeten, Ketua Komisi II DPRD Kota Ambon juga pernah mengatakan bahwa dalam pertemuan Komisi II DPRD Kota Ambon dengan General Manager PT PLN Cabang Ambon beberapa waktu lalu ada komitmen bahwa PLN akan melakukan pengadaan mesin baru.

Selain itu sudah ada pernyataan bahwa tanggal 30 Oktober 2014 sudah tidak ada lagi pemadaman aliran listrik di Kota Ambon, sebab pada 1 November 2014 mesin baru sudah bisa berfungsi.

"Karena itu kita tunggu saja. Kalau tidak terpenuhi kami khawatir umat kristiani terpaksa merayakan Natal 25 Desember 2014 hingga Tahun Baru 2015 dalam suasana listrik mati-hidup," ujarnya..

Pewarta: John Soplanit

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014