Ambon (Antara Maluku) - Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon melakukan pelatihan relawan desa fasilitasi dan pengembangan pemberdayaan masyarkat menuju desa dan kelurahan tangguh bencana.

Pelatihan relawan tangguh bencana dilakukan bagi 60 relawan dari dua desa di Ambon, yakni Nusaniwe dan Kilang pada 25 - 28 November, kata Kepala BPBD Kota Ambon, Enrico Matitaputy, Selasa.

"Pelatihan dilakukan untuk membina dan mengembangkan relawan dalam melibatkan diri pada kegiatan penanggulangan bencana dan menjadi pionir yang tidak bergantung pada bantuan pemerintah," katanya.

Menurut dia, paradigma penyelenggaraan bencana menitikberatkan pada pencegahan dan kesiapsiagaan, yang merupakan upaya membangun kesiapan masyarakat secara sitematis, terpadu dan terkoordinasi.

Menghadapi bencana alam, masyarakat tidak pasif dan bukan hanya sebagai orang yang tidak berbuat apa-apa. Setiap masyarakat diharapkan mempunyai cara untuk menyampaikan informasi jika terjadi bencana.

"Karena itu kegiatan prabencana memiliki makna penting dan strategis, karena sangat menentukan kemampuan dalam menghadapi bencana dan paska bencana," katanya.

Enrico mengatakan, UU nomor 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana dimana pengurangan resiko bencana merupakan tanggung jawab pemerintah dan masyarakat.

"Upaya penaggulangan bencana peran pemerintah menjadi sangat penting dan strategis ketika bencana terjadi diluar kemampuan masyarakat, tetapi jika bencana terjadi dapat ditanggulangi masyarakat, maka sudah sepatutnya masyarakat menjadi garda terdepan," ujarnya.

Kegiatan ini lanjutnya, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan relawan dalam penanggulangan bencana, meningkatkan keterlibatan dan peran serta relawan dalam kegiatan penaggulangan bencana.

Selain itu, meningkatkan kapasitas relawan agar dapat bekerja terkoordinasi, efektif dan efisien, meningkatkan kinerja serta daya dan hasil guna relawan.

Ia menjelaskan, materi yang disiapkan yakni dasar yang meliputi prisip dasar penanggulangan dan konsepsi bencana, sistem penanggulangan termasuk sistem komando tanggap darurat, misi, tujuan, peran,prinsip dan nilai relawan penanggulangan bencana.

Sedangkan materi khusus yakni karakteristik bencana Indonesia, keji cepat dan identifikasi kelompok rentan, konsep dasar SAR, evakuasi dan dasar-dasar bertahan hidup, pertolongan pertama gawat darurat, pendirian dan pengelolaan hunian sementara, manajemen logistik dan dapur umum, serta simulais bencana.

"Para relawan diharapkan dapat membantu masyarakat saat terjadi bencana khususnya kepada kaum rentan, manula, ibu hamil dan anak-anak serta mengerti tentang bagaimana cara pertolongan pertama dan proses evakuasi," tandasnya.

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014