Ambon (Antara Maluku) - Wakil Gubernur Maluku Zeth Sahuburua mengakui masih banyak guru di daerah itu yang hingga kini belum sejahtera serta rendahnya kualitas mereka.
"Saya menyadari dan mengakui sungguh bahwa hingga saat ini masih banyak guru di Maluku yang hidupnya masih jauh dari sejahtera, terutama di daerah yang jauh dan terpencil serta kesulitan akses transportasi dan komunikasi," kata Wagub Zeth usai memimpin peringatan Haru Guru Nasional dan HUT ke-50 PGRI di Ambon, Rabu.
Wagub juga membenarkan pernyataan Menteri Pendidikan Dasar-Menengah dan Kebudayaan (Mendikdasmenbud) Anies Baswedan bahwa pemerintah pusat hingga daerah belum menunaikan dan menuntaskan banyak tugas dan tanggung jawab kepada para pendidik tersebut.
"Pernyataan (menteri) itu benar adanya. Hal itu pun terjadi di Maluku, di mana peran mereka sebagai lini terdepan mencerdaskan anak bangsa, belum diperhatikan dan mendapat perlakuan semestinya oleh pemerintah," katanya.
Karena itu, tandas Wagub di masa kepemimpinannya bersama Gubernur Said Assagaff periode 2014-2019 menitik beratkan pada peningkatan dunia pendidikan, termasuk memperhatikan dan menyelesaikan berbagai masalah menyangkut kesejahteraan para guru maupun peningkatan kualitas dan kompetensi mereka.
"Guru adalah pahlawan kemajuan bangsa dan negara. Karena itu hak-hak serta tingkat kesejahteraan mereka harus menjadi prioritas," katanya.
Kendati demikian Wagub mengakui akan keterbatasan anggaran pembangunan di Maluku, merupakan salah satu masalah terberat untuk mengupayakan peningkatan pertumbuhan sektor pendidikan termasuk perbaikan kualitas dan kesejahteraan para guru.
"Tetapi karena sektor pendidikan menjadi prioritas utama kepemimpinan saya dan Gubernur Said sehingga akan ditingkatkan alokasi anggarannya dan diharapkan lima tahun mendatang, kualitas pendidikan di daerah ini semakin meningkat terutama naik dari peringkat 30 dari 33 provinsi," katanya.
Sehubungan dengan itu, Wagub juga mengimbau seluruh komponen bangsa di Maluku untuk bersatu padu untuk membangun dunia pendidikan di Maluku sehingga bisa keluar dari keterpurukan.
"Semua pihak termasuk swasta harus terlibat bersama untuk membangun sektor pendidikan di Maluku. Jika pendidikan meningkat dan kualitas serta kesejahteraan para guru terjamin, maka kualitas anak didik di Maluku akan semakin baik dan mampu bersaing dengan dearah lainnya," kata Wagub.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014
"Saya menyadari dan mengakui sungguh bahwa hingga saat ini masih banyak guru di Maluku yang hidupnya masih jauh dari sejahtera, terutama di daerah yang jauh dan terpencil serta kesulitan akses transportasi dan komunikasi," kata Wagub Zeth usai memimpin peringatan Haru Guru Nasional dan HUT ke-50 PGRI di Ambon, Rabu.
Wagub juga membenarkan pernyataan Menteri Pendidikan Dasar-Menengah dan Kebudayaan (Mendikdasmenbud) Anies Baswedan bahwa pemerintah pusat hingga daerah belum menunaikan dan menuntaskan banyak tugas dan tanggung jawab kepada para pendidik tersebut.
"Pernyataan (menteri) itu benar adanya. Hal itu pun terjadi di Maluku, di mana peran mereka sebagai lini terdepan mencerdaskan anak bangsa, belum diperhatikan dan mendapat perlakuan semestinya oleh pemerintah," katanya.
Karena itu, tandas Wagub di masa kepemimpinannya bersama Gubernur Said Assagaff periode 2014-2019 menitik beratkan pada peningkatan dunia pendidikan, termasuk memperhatikan dan menyelesaikan berbagai masalah menyangkut kesejahteraan para guru maupun peningkatan kualitas dan kompetensi mereka.
"Guru adalah pahlawan kemajuan bangsa dan negara. Karena itu hak-hak serta tingkat kesejahteraan mereka harus menjadi prioritas," katanya.
Kendati demikian Wagub mengakui akan keterbatasan anggaran pembangunan di Maluku, merupakan salah satu masalah terberat untuk mengupayakan peningkatan pertumbuhan sektor pendidikan termasuk perbaikan kualitas dan kesejahteraan para guru.
"Tetapi karena sektor pendidikan menjadi prioritas utama kepemimpinan saya dan Gubernur Said sehingga akan ditingkatkan alokasi anggarannya dan diharapkan lima tahun mendatang, kualitas pendidikan di daerah ini semakin meningkat terutama naik dari peringkat 30 dari 33 provinsi," katanya.
Sehubungan dengan itu, Wagub juga mengimbau seluruh komponen bangsa di Maluku untuk bersatu padu untuk membangun dunia pendidikan di Maluku sehingga bisa keluar dari keterpurukan.
"Semua pihak termasuk swasta harus terlibat bersama untuk membangun sektor pendidikan di Maluku. Jika pendidikan meningkat dan kualitas serta kesejahteraan para guru terjamin, maka kualitas anak didik di Maluku akan semakin baik dan mampu bersaing dengan dearah lainnya," kata Wagub.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014