Dobo (Antara Maluku) - Sedikitnya 39 guru program Sarjana Mendidik Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM-3T) mengabdi di Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku dengan penempatan pada Agustus 2014.

"Mereka ditempatkan di sekolah yang memang berada di pulau terluar sesuai kebijakan Kementerian Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah selama setahun," kata Plt Kadis Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kepulauan Aru, Jongky Gutandjala, di Dobo, Rabu.

Kepulauan Aru dan Maluku Barat Daya (MBD) yang kebagian program guru SM - 3T.

Kepulauan Aru secara geografis berbatasan dengan Australia, sedangkan MBD letak geografisnya dekat Timor Leste.

"Kami mengapresiasi program bertujuan mengatasi kekurangan guru, sekaligus mempersiapkan calon guru profesional yang tangguh, mandiri, dan memiliki sikap peduli terhadap sesama serta memiliki jiwa untuk mencerdaskan anak bangsa agar dapat maju bersama mencapai cita-cita luhur," ujarnya.

Apalagi, program SM-3T merupakan wahana pengabdian para sarjana pendidikan yang dilaksanakan selama satu tahun.

Dia mengakui, pelaksanaan program guru SM -3T di Kepulauan Aru menghadapi berbagai kendala dan hambatan antara lain keterbatasan infrastruktur, sarana dan prasarana.

Begitu pun, belum optimalnya pelayanan PT.PLN (Persero) untuk menyuplai energi listrik dan terbatasnya jangkauan telekomunikasi agar mengefektivkan internet.

"Pastinya para guru SM -3T mengabdi juga sebagai agen perubahan dengan mengalihkan penguasaan iptek, baik kepada siswa maupun para guru," tegas Jongky.

Disinggung pelaksanaan kurikulum 2013, dia menjelaskan, para guru telah menjalani pembekalan, baik di Dobo, ibu kota Kabupaten Kepulauan Aru maupun Kota Tual.

"Realisasinya tergantung pengadaan buku yang baru sebagian dipasok ke Dobo," kata Jongky Gutandjala.

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014