Ternate (Antara Maluku) - Para petani di Kota Ternate, Maluku Utara, khususnya petani cengkih dan sayuran yang berada di lereng Gunung Gamalama, terancam gagal panen akibat tanaman mereka terkena abu vulkanik erupsi Gunung Gamalama.

"Tanaman cengkih saya yang tengah berbunga tertutup dengan abu vulkanik letusan Gunung Gamalama tadi malam (18/12) sampai siang ini dan itu bisa membuat tanaman cengkih saya gagal panen," kata salah seorang petani cengkih di Ternate Abdul Rajak ketika dihubungi di Ternate, Jumat.

Masalahnya abu vulkanik yang menempel di bunga dan daun cengkih itu mengandung belerang sehingga bisa merusak bunga cengkih sama seperti erupsi Gunung Gamalama pada 2012, yang saat itu cengkih sedang berbunga.

Ia mengatakan kerusakan yang ditimbulkan abu vulkanik yang menempel di bunga dan daun cengkih tidak hanya merusak proses pembentukan bunga menjadi buah cengkih, tetapi juga bisa mengakibatkan dahan cengkih patah karena tidak kuat menahan beban banyaknya abu vulkanik yang menempel.

Mereka berharap erupsi gunung setinggi 1.700 meter dari permukaan laut itu segera berhenti dan turun hujan deras agar abu vulkanik yang menempel di bunga dan daun cengkih bisa hilang, sehingga panen tahun ini bisa diselamatkan.

Petani lainnya di Ternate Tamjid mengaku tanamannya berupa sayuran tomat dan cabai juga terancam gagal panen karena terkena abu vulkanik erupsi Gunung Gamalama, padahal ia sudah mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk pembelian bibit, pupuk dan pestisida serta pengolahan lahan.

Untuk tanaman tomat dan cabai yang buahnya sudah bisa dipanen tidak menjadi masalah karena masih bisa diselamatkan, tetapi yang belum berbuah dipastikan akan mati, oleh karena itu sangat mengharapkan bantuan dari Pemkot Ternate khususnya pengadaan bibit dan pupuk.

Wakil Wali Kota Ternate Arifin Djafar mengakui bahwa abu vulkanik erupsi Gunung Gamalama tersebut bisa merusak produksi tanaman cengkih dan pala serta sayuran petani, namun pemkot pasti akan memberikan bantuan karena erupsi Gamalama merupakan bencana alam sehingga segala dampak yang terjadi akan tanggung jawab pemkot.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014