Ambon (Antara Maluku) - Proses rehabilitasi terumbu karang di cagar alam taman laut Pulau Pombo, Kabupaten Maluku Tengah yang telah dilakukan Pusat Penelitian Laut Dalam (P2LD) LIPI Ambon pada Maret 2014 berjalan baik dan mengalami peningkatan pertumbuhan sebesar 87 persen.
"Prosesnya berjalan sangat baik, terakhir kami periksa pada Oktober 2014, tingkat pertumbuhan terumbu karang yang kami sebarkan mencapai 87 persen, dalam waktu dekat ini akan dicek lagi keberlangsungannya sudah seperti apa," kata Peneliti P2LD Daniel Pelasula, di Ambon, Selasa.
Dikatakannya, dalam pemeriksaan berikutnya, timnya akan mengukur diameter tinggi dan lebar koloni terumbu karang serta perkembangan cabang 400an anakan karang yang telah disebarkan dalam dua tahap tersebut, yakni pada 14 - 19 Maret 2014 dan 16 - 17 April 2014, guna menghitung perkembangan pertumbuhannya.
"Anakan yang kami sebarkan ada dua macam, ada karang bercabang dan karang masif, khusus untuk karang bercabang pertumbuhannya juga diukur dari pertumbuhan cabang-cabangnya," katanya.
Dikatakannya lagi, rehabilitasi terumbu karang di pulau yang ditetapkan sebagai daerah konservasi melalui peraturan Menteri Pertanian Nomor 372 Tahun 1973 itu, dilakukan untuk mengganti karang-karang yang rusak akibat terjangan ombak dan aktivitas penangkapan ikan oleh masyarakat yang bermukim di sekitarnya.
Proses pertumbuhan terumbu karang yang disebarkan di bagian timur, barat dan utara pulau seluas 1.000 hektare itu, akan terus dipantau secara intensif oleh tim peneliti P2LD LIPI Ambon, hingga dipastikan telah menjadi karang dewasa.
"Pemantauan perkembangannya akan terus kami lakukan, dari 400an anakan yang disebarkan berapa banyak yang bisa bertahan dan pertumbuhannya seperti apa," ucapnya.
Pombo merupakan salah satu pulau kecil di Kabupaten Maluku Tengah. Terletak di antara Pulau Ambon dan Pulau Haruku, luasnya hanya 1.000 hektare, 90 persen wilayahnya adalah laut. Selain terumbu karang, kawasan ini dikenal sebagai habitat hidup burung endemik Pombo Moluccensis.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015
"Prosesnya berjalan sangat baik, terakhir kami periksa pada Oktober 2014, tingkat pertumbuhan terumbu karang yang kami sebarkan mencapai 87 persen, dalam waktu dekat ini akan dicek lagi keberlangsungannya sudah seperti apa," kata Peneliti P2LD Daniel Pelasula, di Ambon, Selasa.
Dikatakannya, dalam pemeriksaan berikutnya, timnya akan mengukur diameter tinggi dan lebar koloni terumbu karang serta perkembangan cabang 400an anakan karang yang telah disebarkan dalam dua tahap tersebut, yakni pada 14 - 19 Maret 2014 dan 16 - 17 April 2014, guna menghitung perkembangan pertumbuhannya.
"Anakan yang kami sebarkan ada dua macam, ada karang bercabang dan karang masif, khusus untuk karang bercabang pertumbuhannya juga diukur dari pertumbuhan cabang-cabangnya," katanya.
Dikatakannya lagi, rehabilitasi terumbu karang di pulau yang ditetapkan sebagai daerah konservasi melalui peraturan Menteri Pertanian Nomor 372 Tahun 1973 itu, dilakukan untuk mengganti karang-karang yang rusak akibat terjangan ombak dan aktivitas penangkapan ikan oleh masyarakat yang bermukim di sekitarnya.
Proses pertumbuhan terumbu karang yang disebarkan di bagian timur, barat dan utara pulau seluas 1.000 hektare itu, akan terus dipantau secara intensif oleh tim peneliti P2LD LIPI Ambon, hingga dipastikan telah menjadi karang dewasa.
"Pemantauan perkembangannya akan terus kami lakukan, dari 400an anakan yang disebarkan berapa banyak yang bisa bertahan dan pertumbuhannya seperti apa," ucapnya.
Pombo merupakan salah satu pulau kecil di Kabupaten Maluku Tengah. Terletak di antara Pulau Ambon dan Pulau Haruku, luasnya hanya 1.000 hektare, 90 persen wilayahnya adalah laut. Selain terumbu karang, kawasan ini dikenal sebagai habitat hidup burung endemik Pombo Moluccensis.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015