Ambon (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Maluku memberikan pelatihan bagi pemandu wisata di Taman Wisata Alam (TWA) Pulau Pombo, untuk meningkatkan pemahaman konservasi.
“Pelatihan pemandu wisata alam tingkat pemula dilakukan melalui kegiatan selam dalam rangka meningkatkan kapasitas masyarakat pemandu TWA Pulau Pombo,” kata Polisi Kehutanan (Polhut) BKSDA Maluku Seto, di Ambon, Rabu.
Kegiatan pelatihan pemandu wisata alam tingkat pemula dilaksanakan selama empat hari dengan jumlah peserta sebanyak 20 orang yang berasal dari empat kelompok pemberdayaan masyarakat dari Negeri Tulehu, Negeri Waai, Negeri Liang dan Negeri Kailolo di Kabupaten Maluku Tengah.
Instruktur/pelatih berasal dari Bandung Scuba Center dengan metode pelatihan berupa teori yang dilakukan di Pusat Konservasi Satwa (PKS) Kepulauan Maluku dan praktek lapangan menyelam di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Pulau Pombo.
Materi dalam kegiatan pelatihan ini yaitu dasar-dasar snorkeling, emergency fast response, teknik dokumentasi, dasar guide snorkeling dan snorkeling breafing.
Ia menyatakan bahwa pelatihan ini penting untuk memastikan pengelolaan TWA Pulau Pombo tetap sejalan dengan prinsip-prinsip pelestarian lingkungan.
“Pemandu wisata memiliki peran strategis sebagai ujung tombak edukasi kepada pengunjung. Pemahaman mereka tentang konservasi sangat penting untuk menjaga keunikan ekosistem Pulau Pombo,” ujarnya.
Pulau Pombo, yang dikenal dengan keindahan terumbu karang dan kekayaan hayati lautnya, merupakan destinasi wisata populer di Maluku. Namun, meningkatnya aktivitas wisata menimbulkan tantangan tersendiri, seperti ancaman kerusakan ekosistem.
egiatan pelatihan ini merupakan bentuk perhatian Balai KSDA Maluku dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat yang berada di sekitar kawasan konservasi.
“Sehingga diharapkan mereka akan menjadi kader-kader muda konservasi sebagai guide snorkeling maupun guide diving pada kawasan TWA Pulau Pombo,” harapnya.
Ke depan, kegiatan pelatihan serupa direncanakan akan dilakukan secara rutin guna memperkuat kapasitas pengelolaan kawasan konservasi di Maluku.