Ambon (Antara Maluku) - Peneliti di Pusat Penelitian Laut Dalam (P2LD) LIPI Ambon Robert Alik mengatakan masyarakat Dusun Batu Dua dan Wainuru, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah mulai sadar dengan konservasi Pulau Pombo, dengan tidak lagi melakukan aktivitas penggalian kerang dengan mencongkel terumbu karang di daerah itu.
"Masyarakat di dua kampung itu sudah mulai sadar dengan perlindungan terhadap ekosistem di Pulau Pombo, biasanya kalau air surut mereka sering melakukan aktivitas bameti (pengalian kerang dengan mencongkel terumbu karang), sekarang sudah tidak lagi," katanya, di Ambon, Jumat.
Ahli terumbu karang itu mengatakan masyarakat mulai menghentikan aktivitas merusak terumbu karang sejak P2LD LIPI bersama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) melakukan sosialisasi penjagaan pulau yang ditetapkan sebagai kawasan konservasi cagar alam taman laut melalui Peraturan Menteri Pertanian No. 372 pada 1973.
Sosialisasi dilakukan di Dusun Batu Dua dan Wainuru, ketika P2LD LIPI usai merehabilitasi terumbu karang di pulau seluas 1.000 hektare yang 90 persen wilayahnya adalah laut tersebut, pada Maret 2014.
"Mungkin itu ada pengaruhnya juga, diharapkan seterusnya akan demikian sehingga karang-karang yang sudah kami transplantasi bisa terus terjaga pertumbuhannya," katanya.
Lebih lanjut Robert mengatakan sedikitnya ada 11 jenis anakan terumbu karang yang disebarkan dalam proses rehabilitasi karang di Pulau Pombo, yakni Acropora aspera, Acropora millepora, Acropora formosa, Acropors sp, Pocillopora damicornis, Stylophora pistillsta, Porites cylindrica, Hydnophora rigida, Echinopora horrida, Montipora foliosa, dan Porites lutea.
Meski masih ada aktivitas pengeboman ikan di Selat Haruku yang bersebelahan dengan bagian selatan dan timur pulau yang menjadi habitat hidup burung endemik Pombo Moluccensis tersebut, sejak disebarkan hingga kini, kondisi semua karang tersebut dalam keadaan baik.
"Memang terakhir pengecekan masih ada aktivitas pengeboman ikan oleh masyarakat di sekitar Selat Haruku, tapi itu tidak merusaki karang-karang di Pombo karena wilayahnya tidak terlalu dekat," katanya.
Masyarakat Mulai Sadar Konservasi Pulau Pombo
Jumat, 10 April 2015 17:07 WIB