Ambon (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Maluku mencatat sebanyak 16 kasus kecelakaan lalu lintas terjadi selama pelaksanaan Operasi Ketupat 2025 yang digelar dalam rangka pengamanan Hari Raya Idul Fitri.
"Selama Operasi Ketupat 2025 yang berlangsung sejak 16 Maret hingga 6 April, tercatat 16 kasus laka lantas dengan rincian beberapa korban mengalami luka ringan, luka berat, dan ada juga yang meninggal dunia," kata Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Areis Aminnulla, di Ambon, Selasa.
Dari 16 kecelakaan tersebut, Polda Maluku mencatat empat korban meninggal dunia, enam luka berat, dan 27 lainnya luka ringan. Selain faktor manusia, seperti mengemudi dalam keadaan mengantuk atau melanggar aturan lalu lintas, faktor cuaca dan jalan rusak juga disebut turut berkontribusi.
Jika dibandingkan dengan 2024, angka ini menunjukkan peningkatan. Yang mana mana tercatat hanya 15 kasus kecelakaan selama periode yang sama.
Sementara itu, untuk data secara nasional, kecelakaan lalu lintas mencapai 3.181 kejadian. Tahun ini mengalami penurunan sebanyak 1.458 kejadian atau 31,43 persen, dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat 4.639 kejadian.
Polda Maluku mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati dalam berkendara, terutama saat arus balik Lebaran yang masih berlangsung. "Kami terus melakukan patroli dan penyuluhan kepada pengendara agar selalu mematuhi aturan lalu lintas demi keselamatan bersama," tambahnya.
Operasi Ketupat merupakan agenda tahunan yang digelar untuk menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat selama periode mudik dan perayaan Idul Fitri, termasuk di wilayah kepulauan seperti Maluku yang memiliki tantangan geografis tersendiri.
Kepolisian juga mengajak masyarakat untuk aktif berperan dalam menciptakan budaya tertib berlalu lintas, karena keselamatan merupakan tanggung jawab bersama. “Kepatuhan terhadap aturan bukan hanya untuk menghindari tilang, tapi demi melindungi nyawa kita dan orang lain,” ucapnya
Dengan berakhirnya Operasi Ketupat 2025, pihak kepolisian berharap kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan berlalu lintas terus meningkat, sehingga angka kecelakaan dapat ditekan di masa mendatang, tidak hanya saat momentum Lebaran, tapi sepanjang tahun.