Ternate (Antara Maluku) - Pemerintah Provinsi Maluku Utara mendukung pembenahan Bandara Morotai, sebagai salah satu bandara yang representatif dalam aktivitas penerbangan pesawat berbadan lebar.
"Kami bersama Anggota DPRD Morotai dan sejumlah Kapala Dinas telah melakukan rapat, membahas pembangunan Bandara sipil yang berlokasi di Desa Juanga Morotai," kata Gubernur Malut, Abdul Gani Kasuba di Ternate, Kamis.
Ia menyatakan apresiasi adanya rencana pembangunan Bandara baru di Kabupaten Morotai, bahkan semua rekomendasi dari Bupati Morotai sudah ditandatanganinya, kalau memang ini sudah menjadi kemauan dan kebutuhan masyarakat tidak masalah.
Gubernur menambahkan, dengan adanya pembangunan Bandara baru tersebut lebih memudahkan, para jemaah haji yang akan berangkat sudah langsung terbang dari Daerahnya masing-masing dan akan berkumpul di Makassar, seperti Halmahera langsung dari bandara Halsel, Morotai dan lain sebagainya.
Bandara tersebut panjang 3825 meter dan lebar 2081 meter, untuk anggaran bandara tersebut belum ada kepastian karena rekomendasi tersebut akan dikrim ke pusat sehingga menunggu hasilnya.
"Apabila pemerintah pusat melalui menterinya menyepakati 1200 meter merupakan tanggung jawab pemerintah pusat dan 800 meter tanggung jawab Pemerintah Provinsi sisanya sudah menjadi tanggung jawab pemerintah Daerah Morotai, akan lebih mudah, karena pembangunan Bandara Baru ini merupakan inisiatif dari pemerintah Kabupaten Morotai untuk membangun daerah baru," katanya.
Di tempat terpisah, Wakil Ketua DPR RI, Dr. Agus Hermanto ketika dihubungi mengatakan, rencana pembangunan bandara alternative yang berpusat di Kao merupakan jalur alternative perekonomian dan itu sudah disampaikan kepada Sekretaris Daerah Provinsi Malut, agar dapat dimuat dalam Musrenbangnas yang tentunya dimulai dari Musrenbangdas.
"Semuanya dimasukkan sehingga didalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) karena januari ini kita melaksanakan APBNP, sudah tentunya membutuhkan proaktif dari daerah masing-masing, dan akan kita usulkan pada anggota DPRD yang bersama pemerintah Daerah Malut, untuk membangun bandara alternative itu, karena itu sangat bagus," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015
"Kami bersama Anggota DPRD Morotai dan sejumlah Kapala Dinas telah melakukan rapat, membahas pembangunan Bandara sipil yang berlokasi di Desa Juanga Morotai," kata Gubernur Malut, Abdul Gani Kasuba di Ternate, Kamis.
Ia menyatakan apresiasi adanya rencana pembangunan Bandara baru di Kabupaten Morotai, bahkan semua rekomendasi dari Bupati Morotai sudah ditandatanganinya, kalau memang ini sudah menjadi kemauan dan kebutuhan masyarakat tidak masalah.
Gubernur menambahkan, dengan adanya pembangunan Bandara baru tersebut lebih memudahkan, para jemaah haji yang akan berangkat sudah langsung terbang dari Daerahnya masing-masing dan akan berkumpul di Makassar, seperti Halmahera langsung dari bandara Halsel, Morotai dan lain sebagainya.
Bandara tersebut panjang 3825 meter dan lebar 2081 meter, untuk anggaran bandara tersebut belum ada kepastian karena rekomendasi tersebut akan dikrim ke pusat sehingga menunggu hasilnya.
"Apabila pemerintah pusat melalui menterinya menyepakati 1200 meter merupakan tanggung jawab pemerintah pusat dan 800 meter tanggung jawab Pemerintah Provinsi sisanya sudah menjadi tanggung jawab pemerintah Daerah Morotai, akan lebih mudah, karena pembangunan Bandara Baru ini merupakan inisiatif dari pemerintah Kabupaten Morotai untuk membangun daerah baru," katanya.
Di tempat terpisah, Wakil Ketua DPR RI, Dr. Agus Hermanto ketika dihubungi mengatakan, rencana pembangunan bandara alternative yang berpusat di Kao merupakan jalur alternative perekonomian dan itu sudah disampaikan kepada Sekretaris Daerah Provinsi Malut, agar dapat dimuat dalam Musrenbangnas yang tentunya dimulai dari Musrenbangdas.
"Semuanya dimasukkan sehingga didalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) karena januari ini kita melaksanakan APBNP, sudah tentunya membutuhkan proaktif dari daerah masing-masing, dan akan kita usulkan pada anggota DPRD yang bersama pemerintah Daerah Malut, untuk membangun bandara alternative itu, karena itu sangat bagus," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015