Ambon (Antara Maluku) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Susana Yembise meresmikan pusat ikan asar (asap) di desa Hative Kecil Kota Ambon, Jumat.

"Pusat ikan asar Hative kecil merupakan kawasan pemberdayaan perempuan karena seluruh penjual perempuan melakukan aktivitas jual beli, upaya ini harus tetap dipertahankan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga," katanya di Ambon, Jumat.

Menurut dia, pusat ikan asar merupakan sarana peningkatan kesejahteraan keluarga, karena yang berjualan di kawasan ini adalah kaum perempuan, sedangkan kaum lelaki merupakan masyarakat nelayan.

Aktivitas tersebut, katanya, merupakan bentuk kesetaraan gender. Kaum perempuan tidak lagi berdiam diri di rumah sambil menunggu suami pulang melaut tetapi membantu dengan berjualan.

"Kesetaraan gender dilakukan agar ada timbal balik kaum lelaki dan perempuan, untuk dinikmati keluarga, sehingga upaya ini harus menjadi perhatian pemerintah daerah," katanya.

Yohana mengatakan, ikan asar merupakan ole-ole khas yang dibawa wisatawan maupun masyarakat Ambon yang akan melakukan perjalanan ke luar Maluku.

"Setiap kali saya melakukan kunjungan sebelum menjadi menteri saya kerap membeli ikan asar Hative kecil, sebelumnya para penjual melakukan aktivitas di sepanjang jalan tetapi sekarang difasilitasi di kawasan yang cukup memadai," ujarnya.

Ia menjelaskan, kedepan ikan asar Ambon harus bisa bersaing dengan daerah lain, tidak hanya dijadikan ole-ole tetapi di ekspor ke luar Jawa bahkan ke mancanegara.

"Penjual juga harus memperhatikan kemasan sehingga ketika di ekspor dapat bersaing dengan produk lainnya. selain itu juga kalau bisa tidak hanya dijual di kawasan ini tetapi di bandara Internasional Pattimura," tandasnya.

Yohana menambahkan, hal penting yang harus menjadi perhatian yakni tersedianya tempat penitipan anak, sehingga ketika berjualan anak memiliki tempat yang nyaman untuk bermain.

"Sebagian perempuan yang berjualan suaminya melaut, sehingga anak tidak mungkin dibiarkan sendiri di rumah, tetapi sambil menunggu orang tuanya berjualan mereka disediakan tempat yang nyaman untuk bermain," tandasnya.

Sementara itu Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy menyatakan aktivitas berjualan ikan asar telah dilakukan secara turun temurun dan dilakukan secara tradisional oleh kaum perempuan.

"Setelah memfungsikan pusat ikan asar kami akan memperhatikan masalah kemasan walaupun sederhana dan ekonomis tetapi tetap higienis dan tahan lama," katanya.

Pusat Ikan asar Ambon dibangun diatas lahan seluas 315 meter persegi, menggunakan APBD tahun 2013 dengan total anggaran Rp664,3 juta.

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015