Ambon (Antara Maluku) - Warga Desa Wermaktian, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) mendesak pemerintah daerah serta DPRD setempat segera menyelesaikan pembangunan ruas jalan Ilngei-Batuputih untuk memperlancar jalur transportasi darat.
"Kami minta perhatian serius pemerintah daerah untuk menyelesaikan jalur transportasi darat, sebab pekan kemarin ada 104 warga yang menumpang Kapal Motor (KM) Nur Aisa tujuan Pulau Seira tenggelam," kata ketua kelompok Ikatan Lima Satu Seira, Frets Watutamata yang dihubungi dari Ambon, Kamis.
KM. Nur Aisa tenggelam pada Jumat (23/1) akibat cuaca buruk. Insiden itu tidak menimbulkan korban jiwa. Pada hari yang sama, ada sebuah kapal kayu yang juga tenggelam akibat gelombang tinggi dan angin kencang.
Menurut Frets, bencana ini sudah sering kali dialami masyarakat yang terpaksa menggunakan jasa angkutan kapal laut untuk menyeberang dari Larat ke Saumlaki karena pembangunan jalan dan jembatan di ruas jalan Ilngei-Batuputih belum rampung.
Akibat musibah tersebut, warga sempat melakukan aksi demonstrasi ke DPRD dan Pemerintah Kabupaten MTB mendesak penyelesaian pembangunan jalan serta memulangkan para penumpang KM. Nur Aisah yang mendapat musibah.
Musibah kapal tenggelam di perairan tersebut juga pernah terjadi tahun 2011 pada KM. Hacu Indah Pratama. Saat itu ada korban jiwa.
"Bila persoalan pembangunan jalan dan jembatan tidak diperhatikan, maka musibah seperti ini akan terus terjadi di wakti-waktu mendatang sebab warga masih menggunakan akses perhubungan laut dari Larat ke Saumlaki," ujar Frets.
Jalur transportasi darat Ilngei-Batuputih diharapkan akan mempermudah akses dari dan ke Wermaktian dan diimpikan menjadi urat nadi perekonomian warga.
Bila pembangunan jalur jalan ini masih butuh waktu lama akibat persoalan anggaran, warga mendesak pemerintah menyediakan transportasi laut yang lebih memadai termasuk mengoperasikan Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Eregon secara rutin.
"Saat berdemosntrasi di kantor Pemkab MTB, bupati menyatakan sudah ada alokasi dana sekitar Rp36 miliar untuk melanjutkan program pembangunan ruas jalan Ilngei-Batuputih," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015
"Kami minta perhatian serius pemerintah daerah untuk menyelesaikan jalur transportasi darat, sebab pekan kemarin ada 104 warga yang menumpang Kapal Motor (KM) Nur Aisa tujuan Pulau Seira tenggelam," kata ketua kelompok Ikatan Lima Satu Seira, Frets Watutamata yang dihubungi dari Ambon, Kamis.
KM. Nur Aisa tenggelam pada Jumat (23/1) akibat cuaca buruk. Insiden itu tidak menimbulkan korban jiwa. Pada hari yang sama, ada sebuah kapal kayu yang juga tenggelam akibat gelombang tinggi dan angin kencang.
Menurut Frets, bencana ini sudah sering kali dialami masyarakat yang terpaksa menggunakan jasa angkutan kapal laut untuk menyeberang dari Larat ke Saumlaki karena pembangunan jalan dan jembatan di ruas jalan Ilngei-Batuputih belum rampung.
Akibat musibah tersebut, warga sempat melakukan aksi demonstrasi ke DPRD dan Pemerintah Kabupaten MTB mendesak penyelesaian pembangunan jalan serta memulangkan para penumpang KM. Nur Aisah yang mendapat musibah.
Musibah kapal tenggelam di perairan tersebut juga pernah terjadi tahun 2011 pada KM. Hacu Indah Pratama. Saat itu ada korban jiwa.
"Bila persoalan pembangunan jalan dan jembatan tidak diperhatikan, maka musibah seperti ini akan terus terjadi di wakti-waktu mendatang sebab warga masih menggunakan akses perhubungan laut dari Larat ke Saumlaki," ujar Frets.
Jalur transportasi darat Ilngei-Batuputih diharapkan akan mempermudah akses dari dan ke Wermaktian dan diimpikan menjadi urat nadi perekonomian warga.
Bila pembangunan jalur jalan ini masih butuh waktu lama akibat persoalan anggaran, warga mendesak pemerintah menyediakan transportasi laut yang lebih memadai termasuk mengoperasikan Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Eregon secara rutin.
"Saat berdemosntrasi di kantor Pemkab MTB, bupati menyatakan sudah ada alokasi dana sekitar Rp36 miliar untuk melanjutkan program pembangunan ruas jalan Ilngei-Batuputih," katanya.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015