Ambon (Antara Maluku) - Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Maluku tetap menyosialisasikan ciri-ciri keaslian uang rupiah guna mengantisipasi peredaran uang palsu di daerah ini.

Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Maluku, Ircham AN di Ambon, Jumat, menyebutkan selama periode tahun 2014 temuan uang palsu mencapai 29 lembar terdiri dari pecahan Rp100.000 dan Rp50.000.

"Jadi kecil sekali peredaran uang palsu selama periode Januari hingga Desember 2014 jika dibandingkan dengan periode sama tahun 2013 yang mencapai 2.070 lembar pecahan Rp50.000 dan Rp100.000, dan terbanyak beredar di Kota Namlea, Kabupaten Buru, berdasarkan laporan dari pihak kepolisian," kata Ircham.

Ia menjelaskan, sosialisasi kepada masyarakat di provinsi seribu pulau ini sama seperti yang dilakukan pada tahun 2014.

"Yang jelas sosialisasi tetap dilaksanakan agar masyarakat lebih mengenal lagi keaslian uang rupiah," ujarnya.

Dalam kegiatan sosialisasi, BI tetap akan mengundang para kasir toko swalayan dan dunia usaha lainnya seperti apotik, dan juga dunia perbankan.

Selain itu, juga murid - murid sekolah agar lebih mengenal lagi uang asli yang dikeluarkan BI.

Ircham menambahkan, setiap tahun BI membagikan liflet maupun baner ke perbankan, toko-toko swalayan dan super market untuk dipasang di pintu tempat usaha.

Pewarta: John Soplanit

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015