Ambon (Antara Maluku) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon melakukan pengundian tahap kedua pembagian rumah di desa Halong bagi pengungsi Batu Gajah korban tanah retak.

"Setelah dilakukan pengundian tahap satu sebanyak 62 rumah pengunsi, tahap dua akan dilakukan bagi 60 rumah sehingga total rumah yang siap ditempati warga sebanyak 122 rumah," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon, Enrico Matitaputy,JUmat.

Menurut dia, pengundian dilakukan setelah pihaknya mendata kembali fasilitas yang telah dibangun, jika masih terdapat kekurangan akan dibenahi sebelum ditempati.

Kendala yang dihadapi pihaknya saat ini yakni belum ada jaringan listrik serta air bersih di kawasan tersebut.

"Kami telah berkoordinasi dengan PT PLN cabang Ambon dan saat ini sudah mulai dilakukan pemasangan, sedangkan air bersih telah diupayakan sehingga ketika pengungsi pindah ke Halong semua bisa teratasi," katanya.

Enrico mengatakan, total rumah pengungsi yang dibangun sebanyak 235 rumah, saat ini yang siap ditempati sebanyak 122 rumah, sedangkan 113 tahap kedua sementara dilakukan pematangan lahan dan dilanjutkan proses pembangunan.

"Dalam waktu dekat akan dilakukan pembangunan tahap selanjutnta, sedangkan warga yang telah mendapat tempat yang ada didahulukan menempati ke rumah sehingga mereka sudah tahu rumah mereka dan mungkin bisa dirawat sendiri," katanya.

Ia mengakui, pembangunan rumah pengungsi Batu Gajah saat ini terkendala dengan bantuan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) yang sampai saat ini belum dikucurkan ke Pemkot Ambon.

"Kami terkendala dengan dana karena sampai saat ini bantuan dari Kemenpera belum dikucurkan, sehingga Pemkot mengambil alih untuk menyelesaikan melalui dana APBD tahun 2015," tandasnya.

Ditambahkannya, Ratusan pengungsi korban retakan tanah saat ini masih mendiami gedung Serba Guna milik PT PLN Maluku dan Maluku Utara di kawasan Batu Gajah.

Ditargetkan setelah proses pengundian para pengungsi dapat segera menata rumah dan menempati sehingga tidak lagi mendiami barak pengungsian.

"Sudah terlalu lama para pengungsi mendiami barak pengungsian,karena itu kami berupaya menyelesaikan pembangunan agar secepatnya dapat dipindahkan ke lokasi yang baru," tandas Enrico.

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015