Ambon (Antara Maluku) - Direktur Yayasan Pelangi Maluku (YPM) Rosa Pentury mengatakan naiknya jumlah Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) di Ambon pada 2014 adalah bagian dari fenomena gunung es, yakni pengidap baru terdata dan diketahui setelah ditemukan sakit parah di rumah sakit.

"Ini fenomena gunung es, selama ini yang terdata hanya puncaknya saja, kita tidak tahu jumlah yang di bawahnya, ini karena kebanyakan para pengidap HIV positif baru menyadari kondisinya setelah berada pada level AIDS dan itu beberapa tahun setelah terinfeksi," katanya, di Ambon, Senin.

Ia mengatakan, fenomena gunung es merupakan momok yang menakutkan dalam penanggulangan HIV/AIDS, apalagi selama dua tahun terakhir jumlah ODHA terbanyak di Ambon tidak lagi berada pada populasi kunci yang dianggap berpotensi dalam penyebaran HIV, seperti pekerja seks komersial (PSK) misalnya.

Jumlahnya pengidap terbanyak justru berada pada populasi umum, termasuk di kalangan ibu rumah tangga, dengan persentase sebesar 49 persen dari total 1.070 ODHA di Ambon yang terdata oleh YPM sejak 2013.

"Fenomena kita sekarang berubah, dulu orang cuma tahu HIV/AIDS adanya di kalangan PSK, tapi itu meningkat ke laki-laki yang menjadi pelanggan lokalisasi dan kemudian diteruskan ke isterinya, siklusnya terus berputar, ketika laki-lakinya meninggal yang tersisa adalah pasangannya," katanya.

Dikatakannya lagi, pihaknya berhasil menemukan 308 ODHA baru setelah melakukan berbagai upaya penjangkauan dan sosialisasi penanggulangan HIV/AIDS di Ambon sepanjang tahun 2014.

203 ODHA berhasil terdeteksi pada Januri - Juni, kemudian jumlahnya bertambah sebanyak 105 orang pada periode berikutnya, yakni Juli - Desember.

"Kalau yang kami dampingi dan dukung hingga periode terakhir tahun 2013, sebanyak 762 orang, jumlah ini tidak termasuk yang sudah meninggal dunia," katanya. 

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015