Ambon (ANTARA) - Yayasan Pelangi Maluku (YPM) memperkuat edukasi dan pendampingan bagi orang dengan HIV AIDS (ODHA) untuk melakukan terapi Antiretroviral (ARV).
Direktur YPM, Rosa Pentury, di Ambon, Kamis, mengatakan, terapi ARV dilakukan bagi penderita yang baru terdiagnosis mengidap HIV, maupun pasien lama, sebagai upaya ampuh menekan virus HIV/AIDS dalam tubuh ODHA sehingga bisa produktif bekerja, berkeluarga dan virus nya tidak menular.
ODHA katanya, harus rutin mengambil obat sekali dalam sebulan dan obat itu harus di minum secara rutin, oleh penderita, tidak ada batasan umur, termasuk penderita di bawah umur.
"Karena itu satu-satu cara yang dapat dilakukan untuk bertahan hidup adalah dengan minum obat ARV, agar potensi menular ke orang lain jadi semakin kecil," katanya.
Baca juga: Yayasan Pelangi Maluku sasar komunitas pemeriksaan HIV mandiri OFT, sasaran komunitas yang berisiko
Ia mengatakan, obat ARV dijamin ketersediaannya oleh pemerintah dan dapat diakses di RS, puskesmas, klinik yang mendampingi ODHA.
Selain mendampingi terapi ARV, pihaknya juga intensif melakukan layanan mobile VCT atau layanan tes dan konseling HIV/AIDS merupakan program untuk memeriksakan secara rutin enam bulan para pasien HIV/AIDS.
"Layanan ini dilakukan setiap enam bulan sebagai upaya memeriksa kesehatan pasien lama, untuk memastikan status HIV atau IMS aman atau tidak, " ujarnya.
Rossa menambahkan, upaya pencegahan dan pengendalian HIV AIDS bertujuan untuk mewujudkan target Three Zero pada 2030, yakni tidak ada lagi penularan infeksi baru HIV, tidak ada lagi kematian akibat AIDS, dan tidak ada lagi stigma dan diskriminasi pada orang dengan HIV AIDS (ODHA).
Baca juga: YPM berkolaborasi pihak lain dalam penanggulangan HIV AIDS di Maluku
Yayasan Pelangi Maluku perkuat edukasi ODHA untuk terapi ARV, begini penjelasannya
Rabu, 12 Oktober 2022 6:43 WIB