Ternate (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara (Halut), meminta masyarakat jangan menjauhi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) dan tidak mendiskriminasikan mereka, agar tidak memberikan beban moril kepada penderitanya.
"Saya harapkan, marilah belajar bagaimana proses penularannya dan tidak menjauhi dan bagaimana cara kita menekan lajunya pertumbuhan HIV/AIDS dari angka 726 untuk tidak bertambah lagi, dengan bantuan bapak ibu sekalian untuk dapat memberikan Sosialisasi kepada masyarakat luas," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Halmahera Utara, Fredy Tjuanda di Ternate, Selasa.
Ia mengatakan itu saat Sosialisasi dalam memperingati Hari AIDS Sedunia yang di pusatkan Taman Tugu Air Nusantara areal Pemerintahan Kantor Bupati Halut yang dihadiri oleh Sekda Halut Fredy Tjandua, Ketua LSM Rorano Asgar Saleh, Kabag Pemerintahan Setda Halut Anwar Kabalmay, BKKBN Provinsi Udin Lahidi, Ketua KPA Pdt Jacob Matheis Sosalisa.
Sementara itu, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Halmahera Utara menyebutkan, jumlah penderita HIV dan AIDS di kabupaten Halmahera Utara Sejak September hingga Desember 2019 bertambah 13 orang penderita.
Sementara itu, Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Halut Pdt Jakob Matheis Soselisa mengakui, ada data tambahan penderita HIV/AIDS di Halut berjumlah 13 orang selama tiga bulan terakhir.
Sebelumnya per Januari hingga September 2019 pihaknya telah mencatat ada 84 kasus HIV/Aids yang tersebar di 17 kecamatan. dan di tahun 2018 terhitung sejak 2010 lalu ada 629 kasus yang ditemukan oleh dinas terkait, sehingga totalnya menjadi 713. Kemudian ada tambahan lagi 13 orang selama 3 bulan. Jadi totalnya 726 orang.
Karena itu, KPA mengapresiasi tenaga medis sebagai SDM yang tersedia juga fasilitas alat kesehatan (alkes) yang disiapkan pemerintah melalui pelayanan kesehatan seperti RSUD dan Puskesmas, sehingga pendataan penyebaran HIV dan AIDS dapat terdeteksi, sebab kasus yang ditemukan sendiri merupakan penanganan medis dan Alkes yang sudah cukup memadai, sehingga deteksi kasus baru sangat gampang dan cepat.
Dari total jumlah penderita yang hampir mencapai ribuan tersebut tercatat hanya 256 irang saja yang rutin mengkonsumsi obat. dan juga ada penderita usia anak-anak sebanyak 15 orang.
Dia menambahkan, para ibu rumah tangga saat ini masih dominasi penderita HIV, sehingga perlu dilakukan sosialisasi kepada kelompok produktif agar bisa memahami bahaya seks bebas yang mengancam kehidupannya.