Kesibukan Mahmud Hasan sebagai dosen di Fakultas Perikanan Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU), tidak menghalanginya untuk aktif sebagai relawan Palang Merah Indonesia (PMI) di Kota Ternate, khususnya dalam kegiatan donor darah.

Hampir setiap kegiatan donor darah yang dilaksanakan instansi dan organisasi di daerah ini selalu diikutinya, begitu pula ketika ada permintaan donor darah untuk pasien di rumah sakit yang akan menjalani operasi atau penyakit lain, pasti dipenuhinya.

"Walaupun saya sibuk mengajar di kampus, saya akan selalu berusaha meluangkan waktu untuk melakukan donor darah, karena kegiatan itu menjadi prioritas dalam kehidupan sosial saya," ujar pria kelahiran tahun 1988 di Kabupaten Halmahera Selatan itu.

Ia mengaku aktif melakukan donor darah karena ingin menolong orang yang membutuhkan darah, mengingat untuk mendapatkan darah hanya dengan satu cara yakni melalu donor, berbeda dengan obat yang bisa diproduksi di pabrik dan dibeli di apotik.

Selain itu, Mahmud Hasan mengaku aktif melakukan donor darah karena didorong niat bersyukur kepada Tuhan Sang Pencipta yang telah memberinya kesehatan dan berbagai nikmat dan anugerah sehingga bisa melakukan aktivitas keseharian dengan lancar.

Pria yang masih lajang ini mengaku pertama kali melakukan donor darah pada 2005 ketika masih duduk di semester satu Fakultas Perikanan UMMU, yang saat itu kebutulan ada keluarga salah seorang mahasiswa membutuhkan donor darah untuk menjalani operasi di RSUD Chasan Boesoeri Ternate.

Mahmud Hasan dan sekitar 20-an rekannya saat itu dibawa ke RSUD Chasan Boesoeri Ternate menggunakan truk untuk menjalani tes dan ternyata yang cocok dengan darah pasien yakni golongan darah A hanya dua orang yakni dirinya dan temannya.

"Saat itu baru saya tau bahwa golongan darah saya A. Ada ketenangan jiwa dalam diri saya waktu itu usai melakukan donor darah, karena ternyata walaupun saya dari keluarga tidak mampu tetapi bisa menolong orang lain dengan cara mendonorkan darah," ujarnya.

Sejak saat itu anak bungsu dari sembilan bersaudara ini aktif melakukan donor darah dan hingga kini sudah tercatat lebih dari 30 kali, namun tidak pernah didaftarkan di PMI setempat, karena tujuannya bukan mendapatkan penghargaan dari PMI, tetapi semata-mata untuk menolong sesama dan mensyukuri nikat kesehatan dari Tuhan Yang Maha Esa.

Mahmud Hasan mengaku usai melakukan donor darah sering diberi imbalan uang oleh keluarga pasien yang membutuhkan darah, tetapi selalu ditolaknya seraya memberi penjelasan kepada yang memberikan uang itu bahwa ia lebih mengarapkan pahala dari Tuhan Yang Maha Esa dari pada uang atau barang apapun atas donor yang dilakukannya.

Ia mencontohkan ketika usai mendonorkan darahnya untuk keluarga salah seorang pemain tim nasional PSSI asal Malut yakni Zulham, ia diberi uang sebesar Rp500.000 sebagai tanda terima kasih atas donor darah yang dilakukannya tetapi ditolak walaupun yang bersangkutan terus memaksa untuk menerimanya.



Banyak Manfaat

Pria yang sempat menjadi calon legislatif (caleg) partai Nasdem untuk DPRD Kabupaten Halmahera Selatan pada pemilu legislatif 2014 ini mengaku banyak mendapatkan manfaat dari keaktifannya melakukan donor darah, baik secara fisik maupun kejiwaan.

Dari segi fisik misalnya, manfaat yang dirasakannya seperti selalu bugar dan terbebas dari penyakit yang terkait dengan darah, seperti asam urat, kolestrol, tekanan darah tinggi dan diabetes, karena secara medis memang dengan melakukan donor darah akan terbebas dari penyakit itu.

Sedangkan dari segi kejiwaan, menurut Mahmud Hasan, manfaat yang dirasakannya adalah ketenangan jiwa dan selalu mendorongnya untuk terus menolong sesama manusia, khususnya yang membutuhkan donor darah, terutama untuk pasien yang sangat membutuhkan seperti yang akan menjalani operasi atau yang mengalami kecelakaan.

Ia mengaku, manfaat lain yang juga dirasakannya dari keaktifannya melakukan donor darah adalah selalu berusaha untuk menjalani gaya hidup sehat seperti tidak merokok, tidak mengonsumsi minuman keras, menjauhi narkoba dan praktik seks bebas serta rajin berolahraga.

"Syarat untuk kita bisa mendonorkan darah adalah fisik harus sehat dan darah terbebas dari berbagai bahan berbahaya, jadi karena saya ingin terus melakukan donor darah hingga akhir hayat maka semua hal yang bisa merusak kesehatan darah saya, harus saya hindari," tuturnya anak dari pasangan Hasan Popa (almarhum) dan Sitiran ini.

Pengalaman dan berbagai manfaat yang dirasakannya dari melakukan donor darah itu, terus pula ditularkannya kepada orang lain, terutama di lingkungan keluarga, teman, mahasiswa dan disetiap berinteraksi dengan masyarakat dengan harapan mereka bisa melakukan hal serupa.

Ia bersyukur upaya menularkan kebiasaan melakukan donor darah itu, mulai pula diikuti sejumlah keluarga dan teman-temannya, terbukti ada beberapa teman yang semula takut melakukan donor darah, sekarang aktif melakukan kegiatan kemanusiaan itu setelah diberi pemahaman mengenai manfaatnya.

Kegiatan donor darah, menurut dia, harus digalakan karena kebutuhan darah di rumah sakit untuk pasien yang akan menjalani operasi atau kekurangan darah akibat pendarahan sangat banyak, sementara stok darah yang tersedia di PMI selalu terbatas.

Untuk menggalakan kegiatan donor darah itu, PMI dan pemerintah daerah serta berbagai pihak terkait lainnya harus aktif menyosialisasikan secara gamblang berbagai informasi terkait donor darah kepada masyarakat di daerah ini, baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan, ujarnya.

"Masyarakat selama ini enggan melakukan donor darah bukan karena mereka tidak mau menolong sesama, tetapi karena takut dan tidak memahami secara utuh manfaat donor darah. Inilah yang harus disosialisasikan kepada masyarakat," kata pria yang sejak SD bercita-cita untuk menjadi dosen ini.

Selain itu, menurut dia, pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya harus memperbanyak fasilitas untuk donor darah, termasuk tenaga sumber daya manusiannya, bahkan bila memungkinkan fasilitas itu ada di setiap rumah sakit, termasuk di seluruh puskesmas untuk memudahkan masyarakat yang ingin melakukan donor darah.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015