Ambon (Antara Maluku) - Presiden Joko Widodo telah menyetujui pengembangan pelabuhan Ambon sebagai salah satu kota strategis yang masuk dalam program tol laut, kata Gubernur Maluku Said Assagaff.

"Saya sampaikan kepada Presiden bahwa rakyat Maluku bangga dengan kebijakan tentang program kemaritiman terutama soal tol laut, tapi kami kecewa karena tol laut hanya sampai di Makassar (Sulsel) dan lompat ke Sorong, lalu Provinsi Maluku hanya dilewati," katanya di Ambon, Senin.

Mendengar penjelasan seperti itu, katanya, Kepala Negara langsung meresponsnya dan menyatakan Ambon masuk dalam program tol laut sehingga jalurnya dari bagian barat dan tengah tidak terputus langsung ke Papua.

Dia menjelaskan usulan itu disampaikan saat berlangsung pertemuan para kepala daerah dengan Presiden Jokowi di Istana Bogor.

"Saya langsung perintahkan Ketua Bappeda Maluku segera berkoordinasi karena akan ada perombakan di Bappenas terkait program tol laut, di mana Kota Ambon juga dijadikan salah satu pintu strategis," ujarnya.

Selain itu, Kementerian Perhubungan juga datang ke Ambon dan melihat pelabuhan laut yang ada, sehingga rencananya dilakukan perombakan besar-besaran terhadap Pelabuhan Yos Soedarso Ambon.

Mempertimbangkan letak geografis Maluku yang cukup strategis dan berada di persimpangan jalur perhubungan laut maupun udara, katanya, maka daerah itu akan dijadikan jalur penerbangan internasional.

Ia mengatakan Kemenhub telah menyetujui jalur penerbangan dari Bandara Mathilda Batlayeri Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat menuju Dariwn, Australia.

"Makanya kami juga mengusulkan ke Menhub untuk membuka jalur penerbangan dari Davao (Filipina)-Ternate (Maluku Utara)-Ambon-Samulaki dan Darwin (Australia)," katanya.    

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015