Ambon (Antara Maluku) - Program pembangunan ruas jalan lingkar Wakate, Kabupaten Seram Bagian Timur, Provinsi Maluku tahun 2014 tidak berjalan mulus akibat anggarannya kurang memadai.

"Untuk ruas jalan lingkar Wakate dalam 2014 dialokasikan dana Rp1 miliar lebih tetapi ketika ditenderkan, tidak ada perusahaan rekanan yang mendaftar," kata anggota DPRD Maluku (F-PKS), Fachri Alkatiri di Ambon, Selasa.

Karena alokasi dana ini dinilai terlalu kecil dan bakalan habis hanya untuk proses mobilisasi alat saja, sementara lokasinya cukup jauh.

Akhirnya tahun ini alokasi anggarannya sudah diangkat menjadi Rp7,5 miliar untuk jalan lingkar Wakate dan DPRD akan mendorong terus agar proses pembangunannya bisa cepat selesai.

Menurut anggota DPRD Maluku asal dapil Seram Bagian Timur (SBT) ini, untuk masalah pembangunan jalan tersebut memang terkendala statusnya, di mana ada beberapa status jalan yang masuk provinsi.

Tetapi anggaran daerah tingkat provinsi ini harus dibagi-bagi ke sembilan kabupaten dan dua kota di Maluku sehingga kalau persentase anggarannya diberikan setiap tahun sama seperti sekarang maka butuh 20 tahun baru pembangunan jalan di SBT selesai.

Karena itu ruas jalan dari Tehoru ke Werinama, yang oleh pemprov 2014 dijadikan jalan nasional, dan ruas jalan Werinama-Airnanang statusnya sekarang menjadi strategis nasional supaya cepat selesasi.

"Gorom-Wakate, diskusinya panjang lima tahun ini dan tarik ulur tentang soal status jalan tapi kebijakan Bupati SBT yang didorong DPRD maka lingkar Gorong sudah dapat bantuan dua tahun dimana 2014 mendekati Rp10 miliar dan tahun ini Rp15 miliar," ujarnya.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015