Ambon (Antara Maluku) - Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Darwanto menyatakan pangkalan utama TNI Angkatan Laut (AL) memiliki peran yang sangat strategis karena wilayah laut merupakan jalur pelayaran internasional.

"Lantamal sebagai komando pelaksana dukungan memiliki peran yang sangat penting dalam pencapain tugas Koarmatim maupun TNI AL secara keseluruhan," kata Laksma Muda TNI Darwanto, pada Upacara Serah Terima Jabatan Komandan Lantamal IX Ambon, Selasa.

Serah terima Jabatan Komandan Lantamal IX Ambon dari Laksamana Pertama (Laksma) TNI Arusukmono Indra Sucahyo kepada penggantinya Kolonel Laut (P) Nurhidayat.

Hadir dalam upacara serah terima jabatan komandan Lantamal IX Ambon, Gubernur Maluku Said Assagaff, Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Wiyarto, Kapolda Maluku Brigjen Pol Murad Ismail, para Pejabat Sipil dan Militer, para Pejabat BUMN dan Swasta, para Perwira, Bintara, Tamtama dan Pegawai Negeri Sipil TNI AL.

Menurut Laksma Muda Darwanto, serah terima jabatan dalam satu organisasi merupakan tuntutan kebutuhan dalam rangka dinamisasi organisasi dihadapkan dengan tantangan pelaksanaan tugas.

"Serah terima jabatan juga merupakan bagian dari pembinaan personel yang memberikan kesempatan dan peluang bagi para perwira untuk mengembangkan karier dan mengaktualisasi kemampuannya guna mewujudkan kinerja organisasi yang lebih baik," katanya.

Ia mengatakan Kormatim sebagai Kotama pembinaan dan operasional dituntut mampu membina kemampuan dan kekuatan organisasi di jajarannya. Termasuk di dalamnya, pembinaan terhadap jajaran komando pelaksana operasi, komando pelaksanaan pembinaan maupun komando pelaksana dukungan.

"Melalui pembinaan ketiga komando pelaksana tersebut diharapkan Koarmatim akan dapat melaksanakan tugasnya dengan lebih optimal meliputi antara lain, pemeliharaan kemampuan unsur-unsur kekuatan armada, pengembangan potensi maritim menjadi kekuatan pertahanan negara di laut," ujarnya.

Selain itu, pelaksanaan operasi laut sehari-hari dan operasi tempur laut untuk pengendalian laut dan pelaksanaan proyeksi kekuatan darat lewat laut dalam rangka penegakan kedaulatan dan hukum di laut yurisdiksi nasional.

"Operasi laut yang diselenggarakan oleh TNI AL maupun TNI tidak akan dapat berjalan optimal tanpa diimbangi oleh pemenuhan aspek dukungan yang memadai," kata Laksma Muda Darwanto.

Karena itu untuk menempatkan kedudukan Lantamal secara proporsional, maka tugas dan fungsi pangkalan sebagai tempat pemangkalan, pembekalan, penyelenggaraan dan pemeliharaan serta perbaikan unsur-unsur operasional TNI AL dan perawatan personil.

"Dikenal dengan fungsi `5R` yaitu Rebase, Replenishment, Repair, Rest and Recreation harus terus ditingkatkan kemampuannya," ujarnya.

Lebih lanjut Laksma Muda Darwanto mengatakan sebagai komando pelaksana dukungan sekaligus representasi TNI AL di daerah, Lantamal IX memiliki tugas dan tanggung jawab yang sangat luas, dihadapkan dengan kondisi wilayah geografis yang sangat strategis.

"Kondisi stratgis tersebut dapat dilihat wilayah kerja Lantamal IX adalah wilayah perairan yang merupakan corong dari alur laut kepulauan Indonesia (ALKI) ini merupakan jalur pelayaran internasional dan berbatasan langsung dengan perairan negara tetangga yaitu sebelah utara dengan Negara Filipina, sebelah selatan berbatasan dengan negara Australia dan Timor Leste," jelasnya.

Ia mengakui bahwa masih terdapat potensi kerawanan masalah perbatasan wilayah perairan dengan negara tetangga tersebut, sehingga dituntut pengawasan dan pengamanan yang lebih optimal oleh Lantamal IX guna memberikan jaminan tetap tegaknya kedaulatan NKRI di wilayah tersebut, sekaligus mampu memberikan jaminan keamanan kepada pengguna jalur pelayaran di wilayah kerjanya.

"Tingkatkan terus kerja sama dan koordinasi yang sinergis dengan pemerintah setempat dan aparat terkait lainnya," pinta Laksma Muda Darwanto.

Pewarta: Finus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015