Ambon (Antara Maluku) - Gubernur Maluku Said Assagaff menegaskan, angka partisipasi kasar (APK) pada semua jenjang pendidikan di provinsi tersebut periode 2008-2014 terus meningkat dan melampaui angka rata-rata nasional.

"APK dari jenjang pendidikan SD hingga SMA dan sekolah menengah kejuruan (SMK) di Maluku, terus mengalami peningkatan sejak tahun 2008 bahkan berada di atas rata-rata nasional," kata Gubernur saat membuka forum satuan kerja perangkat daerah SKPD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maluku, di Ambon, Selasa.

Dia mencontohkan, indikator serapan sekolah dasar sebesar 114.99 persen atau melampaui APK nasional yang hanya 107.71 persen, APK SMP sebesar 98,57 persen dan SMA - SMK sebesar 94,53 persen, sedangkan pendidikan anak usia dini PAUD mencapai 47,69 persen.

Begitu pun angka partisipasi murni (APM) sekolah dasar hingga SMA dan sederajat di Maluku juga di atas rata-rata nasional yakni SD sebesar sebesar 94,66 persen, SMP sebesar 92,07 persen dan SMA-SMK sebesar 84,81 persen.

"Hasil tersebut, kata Gubernur Said, menunjukan bahwa ketersediaan dan jangkauan akses pendidikan bagi anak semakin menggembirakan.

Di sisi lain, peningkatan mutu pendidikan yang terukur melalui hasil ujian nasional (UN) dan perolehan prestasi bidang akademik juga telah menunjukan kecenderungan menggembirakan yang ditandai dengan prestasi kelulusan siswa pada UN berbagai Jenjang pendidikan mencapai 99 persen.

Sementara itu, perolehan medali pada lomba bidang akademik tingkat nasional seperti Olimpiade Sains Nasional (OSN), Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) dan lomba akademis lainnya, siswa-siswa dari Maluku juga telah memperoleh hasil menggembirakan, diantaranya meraih medali emas OSN bidang biologi tahun 2012, juara I Nasional dan peringkat tujuh dunia untuk lomba menulis surat remaja.

Sedangkan tahun 2013 memperoleh medali perunggu lomba OSN bidang Biologi dan IPS serta juara II dan III lomba LKIR bidang Sains dan Ilmu Pengetahuan Sosial.

Berbagai kemajuan dan prestasi yang dicapai tersebut, ujar Gubernur Said, tentunya sangat membanggakan karena telah mengangkat citra pendidikan di Maluku, tetapi disadari masih terdapat banyak tantangan dan problematika yang harus menjadi perhatian untuk dibenahi dan ditingkatkan kualitas pelayanan dan mutu pendidikan.

"Peningkatan mutu pendidikan menjadi masalah paling penting yang harus diperjuangkan para penyelenggara pendidikan, terutama yang terkait langsung dengan aspek kompetensi Pedagogik dan profesional serta kualifikasi dan sertifikasi guru sebagai basis utama pendidik dan tenaga kependidikan di seluruh jenjang dan satuan berbasis Gugus Pulau di 11 kabupaten - kota di Maluku," ujarnya.

Gubernur said juga menyatakan keprihatinannya terhadap banyaknya guru maupun pengelola pendidikan yang tersangkut masalah hukum sehingga berdampak buruk bagi kinerja pendidikan secara menyeluruh.

"Saya sangat prihatin karena banyak tenaga pendidik dan pengelola yang tersangkut kasus korupsi, di mana berdampak terhadap citra buruk dunia pendidikan di daerah ini," katanya.

Sehubungan dengan itu, dia berharap tata kelola pendidikan harus difokuskan pada penguatan kapasitas manajemen pengelolaan pendidikan dengan bertumpu pada manajemen berbasis sekolah (MBS) serta pengawasan pengelolaan pendidikan yang lebih ketat, transparan, efektif, efesien dan akuntabel.

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015