Ambon (Antara Maluku) - Gubernur Maluku Said Assagaff diundang oleh Kedutaan Besar (Kedubes) Australia di Jakarta untuk menghadiri peringatan "Anzac Day", peristiwa gugurnya tentara persemakmuran pada Perang Dunia II di Kota Ambon pada 25 April 2015.
Kabag Humas Pemprov Maluku, Andrew Adrians, di Ambon, Kamis, mengatakan, undangan disampaikan Atase Pertahanan Darat Kedubes Australia untuk Indonesia Brigadir Jhon Loughlin saat bersilaturahmi dengan Gubernur Said di Ambon pada 11 Maret 2015.
"Undangan ini merupakan kehormatan bagi Gubernur Said," ujarnya.
Karena itu, Gubernur Said siap menghadiri peringatan rutin "Anzac Day" tersebut sekiranya tidak ada tugas dinas ke luar Maluku.
"Saya siap hadir karena peringatan tersebut strategis untuk menunjukkan kepada dunia bahwa stabilitas keamanan Maluku memang kondusif, menyusul konflik sosial pada 1999," kata Andrew mengutip pernyataan Gubernur.
Kota Ambon, ibu kota Provinsi Maluku, menjalin kerja sama kota kembar (sister city) dengan Darwin (Australia Utara) dengan berbagai program saling menguntungkan kedua belah pihak.
"Memorial Building Ambon"
Untuk mengenang peristiwa gugurnya tentara persemakmuran, di Taman Persemakmuran di kawasan Tantui dibangun monumen "Memorial Building Ambon".
Monumen itu dibangun secara khusus oleh pemerintah Australia untuk memperingati 289 tentara dan 171 penerbang kesatuan negaranya yang gugur di Maluku, Sulawesi dan Kepulauan sekitarnya saat Perang Dunia II tahun 1941-1945.
Di monumen tersebut terdapat nama-nama tentara Australia yang gugur di medan perang, termasuk yang jenasahnya belum ditemukan hingga saat ini.
Perayaan Anzac Day maupun Hari Pembebasan Tentara Australia dari Jepang tahun 1945 selalu dipusatkan di Monumen Building Ambon.
Sedikitnya 694 orang tentara Australia dari total 1.131 orang tentara yang berasal dari Batalyon 2/21 Australia Gull Force, gugur saat berperang melawan tentara Jepang tahun 1941 di Ambon dan dimakamkan di Taman Persemakmuran Tantui, sedangkan yang selamat dan bisa kembali ke negaranya sebanyak 232 orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015
Kabag Humas Pemprov Maluku, Andrew Adrians, di Ambon, Kamis, mengatakan, undangan disampaikan Atase Pertahanan Darat Kedubes Australia untuk Indonesia Brigadir Jhon Loughlin saat bersilaturahmi dengan Gubernur Said di Ambon pada 11 Maret 2015.
"Undangan ini merupakan kehormatan bagi Gubernur Said," ujarnya.
Karena itu, Gubernur Said siap menghadiri peringatan rutin "Anzac Day" tersebut sekiranya tidak ada tugas dinas ke luar Maluku.
"Saya siap hadir karena peringatan tersebut strategis untuk menunjukkan kepada dunia bahwa stabilitas keamanan Maluku memang kondusif, menyusul konflik sosial pada 1999," kata Andrew mengutip pernyataan Gubernur.
Kota Ambon, ibu kota Provinsi Maluku, menjalin kerja sama kota kembar (sister city) dengan Darwin (Australia Utara) dengan berbagai program saling menguntungkan kedua belah pihak.
"Memorial Building Ambon"
Untuk mengenang peristiwa gugurnya tentara persemakmuran, di Taman Persemakmuran di kawasan Tantui dibangun monumen "Memorial Building Ambon".
Monumen itu dibangun secara khusus oleh pemerintah Australia untuk memperingati 289 tentara dan 171 penerbang kesatuan negaranya yang gugur di Maluku, Sulawesi dan Kepulauan sekitarnya saat Perang Dunia II tahun 1941-1945.
Di monumen tersebut terdapat nama-nama tentara Australia yang gugur di medan perang, termasuk yang jenasahnya belum ditemukan hingga saat ini.
Perayaan Anzac Day maupun Hari Pembebasan Tentara Australia dari Jepang tahun 1945 selalu dipusatkan di Monumen Building Ambon.
Sedikitnya 694 orang tentara Australia dari total 1.131 orang tentara yang berasal dari Batalyon 2/21 Australia Gull Force, gugur saat berperang melawan tentara Jepang tahun 1941 di Ambon dan dimakamkan di Taman Persemakmuran Tantui, sedangkan yang selamat dan bisa kembali ke negaranya sebanyak 232 orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015