Ambon (Antara Maluku) - Manager Batik Air Ambon Ramly Makawimbang mengatakan teror bom yang dilakukan orang tidak dikenal (OTK) pada Jumat (17/4) tidak mempengaruhi pengguna jasa maskapai penerbangan tersebut.

"Kami mengevaluasi penumpang pada Jumat (17/4) malam maupun Sabtu pagi dan malam (18/4), ternyata jumlahnya normal. Ini artinya para pengguna jasa penerbangan Batik Air tidak terpengaruh," katanya, di Ambon, Sabtu.

Ramly menyatakan pihaknya meyakinkan calon penumpang bahwa sms berisi teror bom itu tidak benar dan polisi sedang menangani kasusnya.

Pada Jumat pagi, seseorang menggunakan nomor HP 085211686682 mengirimkan pesan singkat (sms) ke staf Batik Air di Ambon bahwa di pesawat maskapai itu yang berangkat ke Jakarta terdapat bom.

Pesan singkat itu berisi tulisan "ada bom siap meledak di batik air tgl 17 pagi Amq Jkt".

Ramly menegaskan pihaknya sangat berharap polisi segera dapat mengungkap pelaku teror tersebut.

"Peristiwa seperti ini tidak boleh terjadi lagi karena menyangkut kenyamanan dan keselamatan penerbangan," katanya.

Akibat pesan singkat tersebut, pesawat Batik Air tujuan Jakarta yang sudah terbang sekira 1,5 jam terpaksa mendarat darurat di bandara internasional Sultan Hasanudin, Makassar, dan para penumpangnya harus menjalani pemeriksaan ekstra ketat di ruang karantina.

Di antara para penumpang terdapat sejumlah pejabat, di antaranya Kajati Maluku Chuck Suryosumpeno, Wakil Ketua DPRD Maluku Richard Rahakbauw, Sekwan Maluku Roy Manuhuttu. dan Bupati Seram Bagian Barat (SBB) Jakobus Puttileihalat.

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015