Ambon (Antara Maluku) - Tercatat sedikitnya rata-rata 10 orang kaum perempuan di Maluku meninggal dunia akibat penyakit kanker serviks dalam setahun, kata Gubernur Maluku Said Assagaff.

"Sebelum tahun 2007 tercatat dari 10.000 perempuan di Maluku hanya dua orang yang meninggal akibat penyakit kanker serviks. Setelah itu meningkat menjadi 10 perempuan per tahun," kata Gubernur Said saat pencanangan Gerakan nasional (GN) pencegahan dini kanker serviks di Ambon, Selasa.

Menurutnya, dibutuhkan kerja sama antar berbagai komponen, instansi teknis terkait, terutama tim penggerak PKK untuk memberikan pemahaman dan advokasi kesehatan kepada kaum perempuan, sehingga dapat menekan peningkatan kasus penyakit yang dikenal dengan kanker leher rahim tersebut.

Pemprov Maluku, kata Gubernur, akan membantu tim penggerak PKK di provinsi tersebut untuk melakukan sosialisasi tentang ciri-ciri dan gejala penyakit yang 99,7 persen disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus) onkogenik tipe 16 dan 18.

Sosialisasi dan advokasi perlu dilakukan sehingga kaum perempuan di provinsi berjuluk Seribu Pulau tersebut dapat mengenali dan mendeteksinya sejak dini, sehingga dapat ditekan penyebarannya.

"Saya berharap Tim penggerak PKK Maluku maupun maupun di 11 kabupaten/kota bisa bekerja sama sehingga dapat menekan penyebaran penyakit ini dapat diatasi dan jumlah penderita dapat menurun drastis dalam lima tahun mendatang," katanya.

Menurutnya, jika semua pihak dapat bekerja bersama dan cepat maka penyakit yang menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker penyebab kematian pada perempuan di dunia tersebut dapat diatasi serta tidak menimbulkan rasa takut kaum perempuan.

Ketua PKK Provinsi Maluku Ny. Retty Assagaff mengatakan pencanangan GN pencegahan dini kanker serviks di daerah ini, merupakan bagian dari gerakan nasional yang dicanangkan oleh Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) selama lima tahun mendatang.

Dikatakan, besarnya resiko kematian akibat kanker di Indonesia, disebabkan akibat terbatasnya pengetahuan masyarakat tentang bahaya kanker, tanda-tanda dini, faktor penyebab dan resiko kanker, cara penanggulangan yang benar serta membiasakan pola hidup sehat.

Usai pencanangan juga dilakukan pemeriksaan penyakit tersebut secara gratis kepada 100 kaum perempuan dengan menggunakan tes Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA).

Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan saat ini penyakit kanker serviks menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan kematian pada perempuan di dunia.

Di Indonesia, setiap tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks. Sekitar 8.000 kasus di antaranya berakhir dengan kematian.

Menurut WHO, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita kanker serviks tertinggi di dunia karena penyakit ini muncul seperti musuh dalam selimut. Sulit sekali dideteksi hingga penyakit telah mencapai stadium lanjut.

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015