Ternate (Antara Maluku) - Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara (Malut) menjadikan makam pahlawan tentara Sekutu sebagai aset wisata di kabupaten itu, karena memiliki sejarah panjang Perang Dunia II.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Kabupaten Pulau Morotai, Marwan Sidasi di Ternate, Minggu, mengatakan, seluruh makam pahlawan tentara sekutu yang tersebar dalam wilayah setempat sudah masuk aset wisata.

Dia menyatakan, seluruh makam tersebut, memiliki nilai sejarah yang panjang dan akan menarik simpatisan wisatawan, baik lokal maupun manca negara ketika berkunjung ke tempat itu.

"Para tamu yang mengaku keluarga mereka terlibat dalam perang dunia ke-II dan tewas di Morotai, atas dasar itu, sekarang ini, pihaknya fokus pada pembenahan dan pemeliharaan serta pembersihan di seluruh lokasi makam yang sebagian besar sudah mulai rusak itu, salah satunya makam tentara sekutu dan makam tentara Belanda di Tanjung Dehegila Desa Juanga kecamatan Morotai Selatan (Morsel).

Menurut dia, pembersihan dilakukan dengan dilindungi berupa pagar kayu. Agar terlindungi dari kejahatan manusia dan sebagainya.

Di Pulau Morotai, selain kuburan peninggalan tentara sekutu dan tentara Belanda, terdapat pula kuburan tentara Jepang dan Australia di desa Pandanga Kecamatan Morsel. Hanya saja tidak terawat sejak lama, sehingga banyak yang sudah tidak nampak akibat rusak dan tertimbun tanah.

"Sebenarnya masih banyak lagi kuburan peninggalan, jika dilihat dari dokumentasi berupa foto-fotonya kala itu. Namun karena tidak terawat sehingga banyak yang sudah rusak," ujarnya.

Kalau kuburan tentara Jepang, sesuai petunjuk di foto tempo dulu, masih ada dan ketika di kroscek ternyata bekasnya masih nampak, begitu juga kuburan tentara Amerika, hanya saja pemkab belum bisa merawat, karena lahannya sudah menjadi milik warga.

Oleh sebab itu, pihaknya berharap, ada bantuan dari pihak Bagian Pemerintahan di Sekretariat Pemda setempat, untuk dapat mengamankan seluruh lahan yang di dalamnya terdapat aset kuburan tentara sekutu, tentara Belanda, tentara Jepang, dan tentara Australia, yang tersebar di Morotai ini. Agar kedepan bisa mempermudah pihaknya dalam merawat dan memeliharanya.

Selain pembersihan kuburan pahlawan sekutu, pihaknya juga akan fokus membersihkan area tank yang terletak di desa Darame Kecamatan Morsel. Sebab, Kendaraan peninggalan perang dunia ke II itu juga sudah masuk aset pariwisata, yang dapat menggenjot pendapatan daerah ke depan.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015