Ternate (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Tengah (Halteng), Maluku Utara (Malut) mengusulkan kawasan Bokimaruru sebagai situs warisan geologi ke Kementerian ESDM.
"Proses usulan Bokimaruru sebagai warisan geologi telah diajukan," kata Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Halmahera Tengah Salmun dihubungi di Ternate, Kamis.
Ia menjelaskan kawasan objek wisata Bokimaruru yang terletak di Sagea, Kabupaten Halmahera Tengah merupakan satu-satunya destinasi wisata andalan yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke daerah tersebut.
Di samping itu, spirit untuk pertahankan berbagai situs yang berada di kawasan Bokimaruru tetap dijaga dan dilestarikan, sebagai salah satu destinasi wisata yang menjadi daya tarik pengunjung datang ke Kabupaten Halteng.
Bokimaruru sendiri merupakan satu-satunya destinasi wisata yang berada di Kabupaten Halteng yang dimanfaatkan dalam pengembangan objek wisata menarik berbagai pengunjung, bukan saja dari Malut tetapi wisatawan yang berkunjung ke daerah Malut.
Tak sekadar destinasi wisata sungai di sana terdapat kawasan bentangan alam karst dan gua.
Gua Bokimaruru memiliki keindahan yang luar biasa dan memiliki keunikan geologi dengan panjang dan luasnya sekitar 7,6 kilometer dan lorong yang memiliki riwayat banjir karena mempunyai sungai bawah tanah.
Kawasan Gua Bokimaruru di Maluku Utara adalah destinasi favorit masyarakat setempat, dikenal dengan air sungai jernih dan keanekaragaman hayati.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Laporan tim Ekspedisi Speleologi dari Prancis yang terbit 1988 berjudul Batukarst 88 Gua Bokimoruru merupakan salah satu sistem gua sungai bawah tanah yang diklaim merupakan terpanjang di Indonesia.
Masyarakat Speleologi Indonesia (MSI) menyebutkan, Bokimoruru merupakan gua dengan karakteristik lorong horizontal bertingkat yang memiliki ruangan besar dan secara geologi disusun oleh batu gamping masif.
Bokimaruru memiliki aliran sungai bawah tanah yang besar dan mengalir ke luar gua membentuk aliran sungai permukaan yang disebut Sungai Sagea atau Sageyen.