Vaksinasi terhadap campak ternyata punya manfaat lain, bukan hanya melindungi anak-anak dari penyakit yang sangat menular itu tetapi juga mencegah penyakit menular lain, demikian hasil satu studi yang disiarkan pada Kamis di Washington, Amerika Serikat.

Para peneliti menyatakan vaksinasi tersebut membantu menjelaskan mengapa pelaksanaan vaksinasi campak mencegah lebih banyak kematian dibandingkan dengan apa yang diperkirakan pada beberapa dasawarsa lalu.

Alasannya, campak mungkin membuat lemah sistem kekebalan tubuh anak-anak selama dua sampai tiga tahun, dan bukan cuma beberapa pekan atau bulan, sebagaimana diperkirakan sebelumnya, kata studi itu --yang disiarkan di jurnal AS, Science.

Dokumen ini menunjukkan penindasan kekebalan tubuh berlangsung jauh lebih lama dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya, kata C. Jessica Metcalf, Asisten Profesor Ekologi dan Biologi Evolusioner dan Urusan Masyarakat di Princeton University di dalam satu pernyataan.

"Jika orang terserang campak, tiga tahun berlalu, orang itu bisa meninggal akibat sesuatu yang takkan membuat orang meninggal, kalau saja orang itu tak pernah terserang campak," kata Metcalf, sebagaimana diberitakan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat pagi.

Vaksinasi campak diperkenalkan 50 tahun lalu dan diikuti oleh 30 sampai 50 persen berkurangnya angka kematian anak di negara yang miskin sumber daya dan sampai 90 persen pengurangan di kalangan penduduk paling miskin.

"Manfaat yang terlihat tak bisa dijelaskan dengan pencegahan penularan campak primer saja, dan itu semua tetap menjadi misteri utama," kata dokumen tersebut.

Di dalam studi baru itu, Metcalf dan rekannya menganalisis data dari sebelum dan setelah vaksinasi campak dimulai di Inggris,, Amerika Serikat, dan Denmark, tiga negara dengan variabel penting yang diperlukan untuk analisis tersebut.

Hasilnya menunjukkan campak mungkin menyebabkan sejenis "amnesia kekebalan"; sebagian sel memori penting yang melindungi tubuh dari penyakit menular rusak, sehingga sistem kekebalan lupa cara memerangi sangat banyak bakteri penyerbu.

Kerentanan itu sebelumnya diduga berlangsung satu atau dua bulan, tapi studi baru tersebut mengungkapkan kerusakan kekebalan tubuh akibat campak sesungguhnya tetap ada selama sekitar 28 bulan.

Selama masa itu, orang yang telah memerangi virus campak rentan terhadap penularan patogen oportunis, dan menunjukkan korelasi sangat kuat antara serangan campak dan kematian akibat penyakit lain.

Itu sebabnya mengapa campak vaksinasi campak sangat penting.

"Temuan kami menunjukkan vaksinasi campak memiliki manfaat yang jauh dari sekedar melindungi orang dari campak saja," kata penulis utama studi tersebut Michael Mina, mahasiswa medis di Emory University yang mengerjakan studi itu sebagai peneliti pasca-doktoral di Princeton. 

"Itu adalah campur-tangan paling hemat bagi kesehatan global," tandasnya.

Pewarta: Chaidar (*)

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015