Ternate (Antara Maluku) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, Maluku Utara (Malut) mengupayakan dana pendidikan mencapai 40 persen dari APBD sebagai bentuk komitmen pemkot untuk memajukan sektor pendidikan di daerah tersebut.
"Undang-undang mewajibkan dana pendidikan mencapai 20 persen dari APBD tetapi di Kota Ternate akan diupayakan bisa mencapai 40 persen, bahkan kalau anggaran memungkinkan akan dialokasikan diatas 40 persen," kata Wali Kota Ternate Burhan Abdurrahaman di Ternate, Jumat.
Upaya merealisasikan anggaran pendidikan 40 persen tersebut telah dilakukan Pemkot Ternate secara bertahap sejak beberapa tahun terakhir.
Pada tahun 2015, anggaran pendidikan telah mencapai 34 persen dari total APBD sekitar Rp600 miliar dan diharapkan dalam tahun anggaran berikutnya sudah bisa mencapai 40 persen.
Wali Kota mengatakan dengan adanya alokasi anggaran pendidikan yang cukup besar dalam APBD tersebut diharapkan semua program di sektor pendidikan, khususnya yang terkait dengan peningkatan kualitas pendidikan dan pembenahan infrastruktur pendidikan bisa dilaksanakan secara maksimal.
Salah satu program pendidikan di Kota Ternate yang akan mulai diterapkan tahun ajaran 2015-2016 adalah program Denia di tingkat sekolah dasar yakni sama dengan program Madrasah Ibtidaiyah yang dikenal selama ini.
"Melalui program Denia itu, siswa sekolah SD di Ternate akan menjalani jam belajar tambahan mulai dari pukul 16.00-18.00 setiap hari Senin-Kamis dengan fokus pelajaran bidang agama seperti baca tulis Al-Quran serta pendidikan ahklak," kata Wali Kota.
Program Denia tersebut merupakan implementasi dari Peraturan Wali Kota Nomor 13 Tahun 2013 yang mewajibkan semua siswa SD yang beragama Islam di daerah ini harus bisa baca tulis Al-Quran dan menjadi syarat untuk diterima di SMP.
Wali Kota Burhan Abdurrahman menambahkan, salah satu kendala yang dihadapi Pemkot Ternate di sektor pendidikan adalah masih terbatasnya tenaga guru, namun Pemkot Ternate telah mengusulkan ke pemerintah pusat untuk selalu mendapat kuota penerimaan guru yang cukup banyak dalam setiap penerimaan CPNS.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015
"Undang-undang mewajibkan dana pendidikan mencapai 20 persen dari APBD tetapi di Kota Ternate akan diupayakan bisa mencapai 40 persen, bahkan kalau anggaran memungkinkan akan dialokasikan diatas 40 persen," kata Wali Kota Ternate Burhan Abdurrahaman di Ternate, Jumat.
Upaya merealisasikan anggaran pendidikan 40 persen tersebut telah dilakukan Pemkot Ternate secara bertahap sejak beberapa tahun terakhir.
Pada tahun 2015, anggaran pendidikan telah mencapai 34 persen dari total APBD sekitar Rp600 miliar dan diharapkan dalam tahun anggaran berikutnya sudah bisa mencapai 40 persen.
Wali Kota mengatakan dengan adanya alokasi anggaran pendidikan yang cukup besar dalam APBD tersebut diharapkan semua program di sektor pendidikan, khususnya yang terkait dengan peningkatan kualitas pendidikan dan pembenahan infrastruktur pendidikan bisa dilaksanakan secara maksimal.
Salah satu program pendidikan di Kota Ternate yang akan mulai diterapkan tahun ajaran 2015-2016 adalah program Denia di tingkat sekolah dasar yakni sama dengan program Madrasah Ibtidaiyah yang dikenal selama ini.
"Melalui program Denia itu, siswa sekolah SD di Ternate akan menjalani jam belajar tambahan mulai dari pukul 16.00-18.00 setiap hari Senin-Kamis dengan fokus pelajaran bidang agama seperti baca tulis Al-Quran serta pendidikan ahklak," kata Wali Kota.
Program Denia tersebut merupakan implementasi dari Peraturan Wali Kota Nomor 13 Tahun 2013 yang mewajibkan semua siswa SD yang beragama Islam di daerah ini harus bisa baca tulis Al-Quran dan menjadi syarat untuk diterima di SMP.
Wali Kota Burhan Abdurrahman menambahkan, salah satu kendala yang dihadapi Pemkot Ternate di sektor pendidikan adalah masih terbatasnya tenaga guru, namun Pemkot Ternate telah mengusulkan ke pemerintah pusat untuk selalu mendapat kuota penerimaan guru yang cukup banyak dalam setiap penerimaan CPNS.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015